Mohon tunggu...
Matrimony Lesmana
Matrimony Lesmana Mohon Tunggu... Ilmuwan - Tukang Sosiologi Budaya

dengan ikhlas dan senang hati menyerukan bahwa perbedaan sosial budaya sama sekali bukan alasan pemisahan masyarakat;

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelonggaran PSBB, Saatnya Mereformasi Model Disiplin

14 Mei 2020   19:49 Diperbarui: 15 Mei 2020   02:10 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Kebanyakan) para pengendara tersebut mengetahui, sadar dan peduli akan keselamatan dirinya di antara pengendara-pengandara lain, terutama, dari lain arah. Selain itu dengan menghentikan kendaraannya pada lampu merah, orang membatasi dirinya untuk menjadi resiko bagi orang lain. Kurang lebih seperti itulah salah satu wujud disiplin.

Senada dengan kasus di atas, bahwa disiplin berasal dari kata bahasa latin yaitu disciplina yang berarti pengetahuan atau hal yang dipelajari.

Lebih menarik lagi, jika menilik arti disiplin setelah menjadi kata serapan dalam bahasa Jerman, ia lebih bernuansa sosial. Selain mentaati etika dan ketertiban umum, disiplin berarti menyesuaikan diri ke dalam tatanan suatu kelompok, paguyuban atau komunitas (*lihat sumber).

Apa yang diterapkan dengan disiplin oleh masyarakat Korea Selatan. Bukan maksud mengatakan hal yang mudah dilakukan, tapi sesederhana meninggikan standar kebersihan. Bila orang benar-benar harus keluar rumah, maka ia harus mengetahui, sadar dan peduli untuk menjaga kebersihan diri sendiri.

[...], disiplin diri inilah yang  akan lebih memberikan sumbangsih lebih bagi kelangsungan hidup.

Dengan hal-hal kecil seperti mengenakan masker, rutin mencuci tangan, mencuci pakaian dan mandi setiap kembali dari luar rumah, satu orang saja sudah berkontribusi banyak untuk menekan kemungkinan berjangkitnya wabah.

Intinya bukan lagi menuruti peraturan pemerintah atau bahkan ancaman hukum, tapi lebih pada kesadaran dan kepedulian satu orang yang tidak ingin menjadi resiko bagi orang-orang lain disekitarnya.

Akhirulkalam, inilah momentum terbaik untuk mereformasi model disiplin, dan mungkin juga saatnya mengambil ancang-ancang untuk merevolusi mental. Kekuasaan untuk melakukanya ada di tangan setiap warga, tidak terbatas pada perbedaan sosial, pandangan politik, budaya atau kepercayaan.

Karena, disiplin diri inilah yang  akan lebih memberikan sumbangsih lebih bagi kelangsungan hidup.

#BersatuLawanCovid19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun