Mohon tunggu...
Matrimony Lesmana
Matrimony Lesmana Mohon Tunggu... Ilmuwan - Tukang Sosiologi Budaya

dengan ikhlas dan senang hati menyerukan bahwa perbedaan sosial budaya sama sekali bukan alasan pemisahan masyarakat;

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Legalisasi Ganja, Meninjau Ulang Makna "Memabukkan"

5 Februari 2020   08:30 Diperbarui: 5 Februari 2020   11:26 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi daun ganja. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Kini, menurut beberapa kolega yang mendalami gerakan separatis dan konflik bersenjata, dalam satu dasawarsa terakhir ada pergeseran sudut pandang terhadap budi daya narkotika di daerah konflik. Narkotika bukan hanya menjadi sumber pembiayaan pengadaan senjata, tapi narkotika itu sendiri sudah difungsikan sebagai senjata.

Lewat strategi membanjiri masyarakat musuh dengan narkotika, sumber daya manusianya sedikit atau banyak dapat dirusak. Dari sisi ekonomi perang dengan strategi ini lebih murah dan efektif, karena dapat menjatuhkan korban tanpa perlu menghamburkan peluru dan menyerang ke daerah musuh.

Ada lagi isu booming produksi senjata tidak mematikan (non-lethal weapon) yang memang membutuhkan pasokan etrahydrocannabinol dalam jumlah besar. Zat ini terkandung di dalam tanaman ganja.

Tapi semuanya masih spekulasi. Proses produksinya baru mencapai pengembangan dan masih belum jelas apakah akan dikeluarkan izin digunakan dan didagangkan.

Sebagai penutup, mari kita kembali ke wacana pembangunan ekonomi di satu daerah.

Adalah keniscayaan, bahwa perekonomian satu daerah harus dibangun dari bawah sebelum kesejahteraan masyarakatnya terangkat. Pembangunan ini, walau berskala mikro, memakan waktu dan biaya, karena juga harus membangun jaringan seperti dengan dinas terkait, pasar, transportasi, tenaga kerja terlatih dll. Sebagai awalan tentunya harus diperhitungkan agar tidak terlalu besar resikonya.

Dalam skala makro pembangunan ekonomi tetap harus berbentuk jaringan yang lebih luas, di mana satu daerah akan saling bergantung dengan dearah yang lain. Jadi tidak salah, kalau pembangunan ekonomi mensyaratkan keterbukaan dan tersediannya iklim yang bersahabat. Tujuan utamanya menjemput bola keluar untuk mengundang lebih banyak investasi masuk.

Membuka kesempatan investasi lebih masuk akal, karena ekonomi akan berkembang di banyak bidang, daripada terpaku menunggu legalisasi budi daya tanaman ganja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun