Mohon tunggu...
Himma Aulia Rahmania
Himma Aulia Rahmania Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Airlangga

scientific literature

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kurangnya Kesadaran Masyarakat Terhadap Pencegahan Wabah Aedes Aegypti

18 Agustus 2024   09:33 Diperbarui: 18 Agustus 2024   09:38 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kalian tahu asal mula penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)? Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan vektor "borne disease" yang ditularkan oleh nyamuk betina dari spesies Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia, di mana tingkat penyebarannya cukup tinggi, termasuk Jawa Timur pada kota Surabaya, sebagai salah satu kota yang memiliki iklim tropis dan juga memiliki musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, di mana kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sering meningkat, terutama selama musim hujan.

Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1968 di Kota Jakarta dan Surabaya. Sejak saat itu, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahunan meningkat ribuan kasus DBD tahunan meningkat ribuan kasus setiap tahun, seiring dengan peningkatan jumlah vektor nyamuk dan manusia. 

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Surabaya, ada 43 kasus demam berdarah di awal 2024 di Surabaya. Dari puluhan kasus tersebut, rata-rata warga yang terjangkit masih berusia di bawah 14 tahun. Menurut catatan rekam medis National Hospital, ada 75 kasus. Diketahui data dari Kemenkes hingga 14 April 2024 tercatat ada 62.000 pasien dengan 475 orang meninggal dunia.

Tanggapan masyarakat yang terkadang menganggap remeh mengenai pentingnya pencegahan wabah yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dapat mengakibatkan kesalahan yang sangat fatal, beberapa orang merasa bahwa penyakit tersebut tidak akan memengaruhi mereka. 

Bahkan, ada juga beberapa warga yang tidak menjaga dan memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar rumahnya. Lingkungan yang kotor dan tidak terawat menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak. Kebiasaan buruk seperti membuang sampah sembarangan dan tidak menguras bak mandi secara rutin juga turut memperparah situasi. Upaya yang perlu dilakukan untuk mengurangi peningkatan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah 

  • Mengorganisir kegiatan bersih-bersih lingkungan secara rutin
  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh melalui gaya hidup sehat
  • Pemerintah dan lembaga kesehatan dapat mengadakan penyuluhan berkala
  • Menyediakan fasilitas seperti penampungan air yang aman dan ramah

Oleh karena itu masyarakat di imbau untuk selalu meningkatkan kesadaran terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan juga menerapkan langkah-langkah pencegahan sesuai dengan prosedur yang telah diberikan.

Sumber :

Afifi, R. (2018). UPAYA PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM. Vol. 01 Nomor 01. 2018. 52- 59, 01, 53-59. (https://journal.uniku.ac.id/index.php/empowerment/article/view/1574)

Murdianti, S. E. (2022). PENYULUHAN PENTINGNYA KEBERSIHAN LINGKUNGAN RUMAH. JPKPM. Vol.2 (1). 9-11. Juni 2022, 2, 9-11. (https://dedikasi.lp4mstikeskhg.org/index.php/home/article/download/24/24)

Imam Wahyudiyanta, E. W. (2024, 05 13). Kasus DBD di Surabaya Meningkat, Dinkes Tetapkan Status Waspada. Retrieved from detikjatim: https://www.detik.com/jatim/berit a/d-7337414/kasus-dbd- disurabaya-meningkat-dinkes tetapkan-status-waspada (https://www.detik.com/jatim/berita/d-7337414/kasus-dbd-di-surabaya-meningkat-dinkes-tetapkan-status-waspada)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun