Mohon tunggu...
Himmatul uliyah
Himmatul uliyah Mohon Tunggu... Guru - Berusaha hidup lebih bermanfaat dan bermartabat

Himmatul uliyah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Renungan

21 Agustus 2020   21:40 Diperbarui: 21 Agustus 2020   21:28 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berusaha tuk bangun dipergantian hari tuk merenung diri

Meski dingin menggelitik kulit ari

Ku paksa buka mata meski berat hati

bergegas ambil air wudhu tuk usir kantuk yang tak kunjung henti

Tak henti kupanjatkan do'a

Memohon ampunanNya

berharap kasih sayangNya

berharap keridhoaNya

Aku yang tak pernah luput dari kubangan dosa

padahal kutahu ada siksa

Aku yang sering lalai mengingatnya

hanya turuti nafsu belaka

Kadang  aku kurang syukur atas nikmatnya

padahal nikmatNya ada dalam setiap masa

Terkadang kulupa akan kewajiban kepadaNya

Merasa sibuk urusan dunia, padahal kutahu hanya sementara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun