Mohon tunggu...
HIMIESPA FEB UGM
HIMIESPA FEB UGM Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA) merupakan organisasi formal mahasiswa ilmu ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada DI Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Capitalism vs Communism: Can They Coexist? China's Economic Miracle Reveals the Answer

7 Agustus 2024   12:00 Diperbarui: 7 Agustus 2024   12:55 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 6. Perusahaan Domestik China Tencent dan Huawei (Huawei, Tencent Team up for Partnership in Streaming Services, 2019)

Dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang ini, jelas bahwa kekuatan ekonomi China merupakan fenomena yang kompleks dan multidimensi. Meskipun menimbulkan kekhawatiran bagi beberapa pihak, kekuatan ini juga memiliki potensi untuk memberikan manfaat bagi perekonomian global jika dikelola dengan bijak dan transparan.

Lantas, Bagaimana dengan Perekonomian Indonesia? 

Dapat disimpulkan bahwa industri domestik swasta yang kuat, didukung oleh kebijakan pemerintah yang proaktif dan upaya untuk memperkuat keamanan ekonomi nasional, telah menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang penting bagi China. Dengan model uniknya yang menggabungkan sosialis dengan ekonomi kapitalis, China menjadi titik referensi yang menarik bagi Indonesia. Meniru sistem ekonomi China secara keseluruhan mungkin tidak realistis bagi negara kita. Namun, Indonesia dapat belajar dari beberapa aspek kebijakan China, seperti mendorong industrialisasi, memperkuat sektor swasta domestik, dan berinvestasi dalam infrastruktur dan teknologi. Melalui analisis ini, Indonesia dapat memperoleh wawasan berharga dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan memperkuat industri domestiknya. Kesimpulannya, sebuah negara komunis juga tetap dapat mencapai kesuksesan ekonomi, tetapi model ekonomi yang ideal untuk setiap negara berbeda-beda. Indonesia perlu belajar dari pengalaman China dan mengembangkan model ekonominya sendiri yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan negara. Namun, apakah Indonesia dapat mengikuti jejak China tetap menjadi pertanyaan yang menarik untuk dipertimbangkan. Lalu, bagaimana menurutmu?

Daftar Pustaka

Acemoglu, D. (2005). Constitutions, politics, and economics: A review essay on Persson and Tabellini's the economic effects of constitutions. Journal of Economic Literature, 43(4), 1025-1048. https://doi.org/10.1257/002205105775362119

Andrew B. Liu. (2022). China Between Communism and Capitalism. The Nation. https://www.thenation.com/article/world/china-communism-free-markets/

Atlas Wealth Management Group, LLC. (2019, May 13). Atlas Wealth Management Group, LLChttps://www.atlaswealthmanagementgroup.com/blog/what-is-at-stake-u-s-a-and-china-trade-standoff

Blackwill, R. D., & Harris, J. M. (2016). War by other means: Geoeconomics and statecraft. Harvard University Press.

Cao, Y., & Ren, C. (2019). Economic growth and its determinants in China. Palgrave Macmillan.

China's "National Champions": Alibaba, Tencent, and Huawei -- Association for Asian Studies. (2023, March 25). Association for Asian Studies. https://www.asianstudies.org/publications/chinas-national-champions-alibaba-tencent-and-huawei/

Clark, G. (2019). The industrial revolution (No. 6, Working Paper). UC Davis Center for Poverty Research.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun