Mohon tunggu...
HIMIESPA FEB UGM
HIMIESPA FEB UGM Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA) merupakan organisasi formal mahasiswa ilmu ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada DI Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Lenggak-lenggok Ekonomi Informal

15 November 2020   15:23 Diperbarui: 17 November 2020   19:18 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh: Muhammad Fadhilah Pradana (Ilmu Ekonomi 2018) | Tulisan ini dipublikasi dalam rangka program kerja Call for Quickie (olahan pribadi)

Apabila masyarakat dirasa telah mampu mendapat kepastian, semacam gaji tetap dan tinggi, pemerintah baru dapat memulai semacam pendataan dalam rangka memajaki mereka. Pajak yang masuk dapat digunakan untuk mendanai pendidikan, kesehatan, kebudayaan, hingga pendanaan publik lain. 

Dapat dibayangkan, apabila telah sampai keadaan demikian, masyarakat hidup makmur. Meskipun demikian, bayangan tersebut tidak akan terjadi apabila negara melaksanakan market based agrarian reform, sebab pada beberapa negara telah terbukti gagal seperti Brazil era Cardoso atau Afrika Selatan pasca rezim Apartheid (Shohibuddin, 2012). 

Dalam rangka mendewasakan sektor informal diperlukan kebijakan industrialisasi yang berbasis reforma agraria state-led land reform, kontrol ketat terhadap investasi, serta perlindungan terhadap masyarakat. Apabila pemerintah meleng dari kewajiban tersebut, class action dapat menjadi jawabannya. 

Seperti ketika Sandino memimpin Sandinista untuk mencapai kemenangan revolusi tanpa pelaksanaan hukuman mati, pancung leher, atau regu tembak (Rahardjo, 2011). Thomas Borge yang merupakan salah seorang pemimpin utamanya mengumumkan, "Pembalasan dendam kita adalah pemberian maaf!"

Disclaimer: Pendapat yang dikemukakan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan sikap resmi Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA) FEB UGM.

Daftar Pustaka: 

Fine, B. (2019) Post-truth: an alumni economist's perspective. International Review of Applied Economics.
Marx, K. (1976) Capital Volume 1: A Critique of Political Economy. Penguin Books.
Harvey, D. (2003) The New Imperialism. Oxford University Press.
Habibi, M. (2016) Surplus Pekerja di Kapitalisme Pinggiran. Margin Kiri.
Setiawan, U. (2008) Dinamika Reforma Agraria di Indonesia. Yayasan Obor Indonesia.
Chowdury, A & Tadjoedin M, Z. (2019) Employment and Re-Industrialisation in Post Soeharto Indonesia. Critical Studies of the Asia-Pasific
Pradana, M, F (2020) Suara Buruh dalam Solo Raya Bergerak. Balairung Pers.
Setiawan, M (2020) Sektor Informal dan Fleksibilitas Pasar Tenaga Kerja di Indonesia. Trade Union Rights Centre.
Sande, H. M & Diermen, P. V. (2004). Exports by Small and Medium-Sized Enterprises in Indonesia. Institute of Southeast Asian Studies.
Yaffe, H. (2009). Che Guevara: The Economics of Revolution. Palgrave Macmillan.
Rahardjo, T. (2011). Maiyah untuk Pembebasan. Caknun.com.
Novianto, A. (2017). Memperbesar Tentara Cadangan Pekerja: "Bonus Demografi" dan Ekonomi Politik Negara Neoliberal di Indonesia. Kawistara.
Shohibuddin, M. (2012). Sketsa Perkembangan Reforma Agraria dan Studi Agraria. Indoprogress.com.
Zoomers, A. (2010). Globalisation and the Foreignisation of Space: seven process driving the current global land grab. Journal of Peasant Studies.
Singgih, M, N. (2006) Strategi Penguatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sebagai Refleksi Pembelajaran Krisis Ekonomi Indonesia. Jurnal Ekonomi Modernisasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun