Dalam model dan metode yang kami gunakan, dampak lingkungan dijelaskan dengan estimator kinerja lingkungan atau yang lebih dikenal dengan Environmental Performance Index (EPI) untuk itu, kami menggunakan Environmental Performance Index (EPI) sebagai indikator penentu (dependence variable).Â
EPI merupakan indikator yang mengurutkan tiap negara di dunia berdasarkan kinerja negara dalam isu lingkungan terutama di bidang kesehatan lingkungan dan ketahanan ekosistem. Dalam dua tujuan kebijakan ini, EPI menilai kinerja negara di sembilan bidang isu yang terdiri dari 20 indikator. Indikator dalam EPI mengukur seberapa dekat negara dalam memenuhi target "kesehatan" lingkungan yang ditetapkan secara internasional.Â
Penulis menggunakan analisis data panel agar dapat mengetahui pengaruh dari perbedaan entitas dan periode waktu dari kesebelas negara. Â Model yang kami gunakan berdasarkan studi berjudul "The impact of trade openness on environmental quality: An empirical analysis of emerging and developing economies" oleh J. Bernard dan S. K. Mandal (2016) di 60 negara berkembang dari 2002 sampai 2012 (data panel). Adapun bentuk matematisnya adalah sebagai berikut :
- EPI = Environmental Performance Index.
- TO = Trade-opennes (persentase nilai impor dan ekspor terhadap PDB).
- FDI = Foreign Direct Investment (persentase net FDI terhadap PDB).
- GDP = Produk Domestik Bruto (PDB).
- FD = Financial Development (persentase nilai kredit domestik sektor privat terhadap PDB).
- Urb = Urbanisasi (persentase urban population terhadap populasi total).
- Gov = Government Effectiveness.
- PG =Â Political Globalization.
- EC = Konsumsi Energi Primer.
- Inf = Laju inflasi.
- Pop = Jumlah penduduk.
Keterbukaan perdagangan (TO) merupakan persentase trade value terhadap PDB di suatu negara yang datanya kami dapat dari World Bank. TO menggambarkan seberapa terbukanya sebuah negara terhadap aktivitas ekonomi dunia yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja lingkungan.Â
Tidak jauh berbeda dengan itu, data FDI, GDP dan FD kami dapatkan dari World Bank yang menunjukkan besarnya pertumbuhan ekonomi di suatu negara, sehingga dapat memberikan dampak lingkungan khususnya dari segi composition dan technique effect.Â
Di sisi lain data urbanisasi dan populasi yang juga kami peroleh dari World Bank merupakan faktor penjelas EPI yang mempengaruhi dari segi scale effect karena mempengaruhi besarnya skala ekonomi di suatu negara.Â
Data Konsumsi Energi Primer yang kami dapat dari US Energy Information Administration memiliki pengaruh langsung terhadap dampak lingkungan karena emisi yang dihasilkan dari penggunaan energi tersebut.Â
Dalam  model ini, disertakan pula dampak pemerintah dan indikator socio-economic yang lain seperti globalisasi yang dapat mempengaruhi kinerja lingkungan. Data ini, Government Effectiveness dan Political Globalization, didapat dari World bank dan Institut Teknologi Konfederasi Zrich.Â
Data EPI sendiri kami dapat dari proyek bersama Yale Centre for Environmental Law and Policy (YCELP) dan the Centre for International Earth Science Information Network (CIESIN) di Columbia.Â
University yang diterbitkan tahunan, tetapi semenjak tahun 2013, EPI diterbitkan berkala 2-tahunan. Maka dari itu, pada tahun 2013 dan 2015 tidak ditemukan data EPI hingga sampai saat ini. Namun, dengan model di atas, kami melakukan interpolasi data EPI pada tahun 2013 (dengan data 2012 dan 2014) dan tahun 2015 (dengan data 2014 dan 2016) sehingga didapatkan nilai tafsiran EPI di tahun 2013 dan 2015 yang nilainya dapat diasumsikan benar.Â