Mohon tunggu...
HIMIESPA FEB UGM
HIMIESPA FEB UGM Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA) merupakan organisasi formal mahasiswa ilmu ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada DI Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Inflasi dan Bursa Pemain

10 Agustus 2018   08:20 Diperbarui: 25 Agustus 2018   22:35 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh, Ewang Khoirul Asrori, Staf Departemen Kajian dan Penelitian

Oleh: Ewang Khoirul Asrori, Ilmu Ekonomi 2017, Staf Departemen Kajian dan Penelitian Himiespa FEB UGM 2018

Latar Belakang

I've never seen a bag of money score a goal.

Begitulah kurang lebih pesan yang disampaikan mendiang legenda sepak bola FC (Futbol Club) Barcelona, Johan Cruyff. Kini pesan tersebut terlihat mulai ditinggalkan setelah FC Barcelona pada 2017 silam menggemparkan bursa transfer dengan menjual salah satu pesepakbola mereka, Neymar da Silva Santos Junior, ke klub sepak bola asal Perancis, Paris Saint-Germain F.C (Football Club) senilai 196,69 juta pounds atau jika dirupiahkan mencapai nilai 3.5 triliun. 

Harga Neymar terbilang fantastis, disebabkan harga transfernya berhasil memecahkan rekor transfer sebagai pemain termahal di dunia saat ini. Harga tersebut melonjak dua kali lipat jika dibandingkan rekor transfer tahun 2016 lalu, yaitu Paul Pogba, seharga 89 juta pounds. Transfer dari Neymar dan Paul Pogba semakin menambah daftar panjang lonjakan harga yang terjadi oleh pemain di bursa transfer.

Grafik 1: Grafik Transfer Pemain Termahal Dunia per Februari 2018 (juta euro)

Sumber : Statista (2018)
Sumber : Statista (2018)
Bursa transfer (transfer windows) merupakan 'pasar' dari pemain sepak bola, suatu periode dalam sepak bola saat tim-tim dapat saling mentransfer pemain satu sama lain. 

Transfer sendiri dalam istilah sepak bola adalah suatu sistem perekrutan bagi pemain sepakbola yang masih terikat kontrak dari satu tim ke tim lain. Dalam kontrak terdapat nilai kompensasi berupa uang yang harus ditebus oleh tim yang menginginkan pemain incarannya, nilai kompensasi tersebut biasa disebut buy-out clauses.

Inflasi pemain

Inflasi adalah kecenderungan harga-harga naik secara menyeluruh dan terus menerus (Bodieono, 1999). Suatu kondisi dapat dikatakan inflasi ketika harga-harga barang secara umum meningkat dalam periode tertentu. Kenaikan satu dua barang tidak dapat dikatakan inflasi.

Berdasarkan penyebabnya, inflasi secara umum terjadi karena dua hal utama. Pertama, inflasi disebabkan oleh meningkatnya agregat permintaan terhadap suatu barang/jasa. 

Sesuai hukum permintaan, ketika permintaan terhadap suatu barang meningkat maka harga barang tersebut akan meningkat. Kedua, inflasi disebabkan oleh meningkatnya biaya-biaya produksi. Kenaikan biaya-biaya produksi umumnya dipicu oleh melemahnya nilai uang.

Harga pemain sepakbola saat ini, tumbuh lebih cepat dibandingkan inflasi (standar Inggris). Satu juta dolar saat ini setara dengan satu persepuluh pemain (Tomkins, 2017). Pemecahan rekor transfer pemain belakangan memicu peningkatan harga pemain secara umum.

Pada tahun 1984, Diego Maradona ditransfer dari klub sepak bola Barcelona menuju klub sepak bola asal Italia, Napoli, dengan nilai transfer 13 juta euro. Angka tersebut akan melonjak tiga kali lipat atau setara dengan 39 juta euro jika mengukur berdasarkan harga inflasi yang berlaku di Inggris saat ini. 

Jika dibandingkan dengan harga pemain saat ini nilai Diego Maradona terlihat tidak begitu 'mahal'. Padahal Diego Maradona merupakan salah satu pemain terbaik dunia saat itu. Hal tersebut tercermin dari kesuksesan yang diperoleh Diego Maradona baik dari klub maupun negaranya, salah satunya adalah berhasil membawa Argentina meraih Piala Dunia. 

Sekarang pertanyaanya adalah apakah pantas Diego Maradona dihargai 39 juta euro di era saat ini? Jika tidak, berapakah nilai transfer yang pantas untuk pemain yang kerap dijuluki si 'Tangan Tuhan'  tersebut?

Grafik 2. Grafik dari Transfer Price Index oleh Paul Tomkins

Sumber : Tomkins Times
Sumber : Tomkins Times
Grafik Transfer Price Index (TPI)  adalah indeks harga transfer pemain menurut Paul Tomkins. Harga pemain di Liga Inggris (Premier League) rata-rata melonjak sekitar 13% setiap tahunnya selama hampir 25 tahun terakhir (Tomkins, 2017). 

Garis putus-putus yang ada di grafik menggambarkan Retail Price Index (RPI) atau standar inflasi yang digunakan di Inggris. Terdapat perbedaan peningkatan yang begitu besar jika membandingkan antara standar inflasi yang berlaku di Inggris dengan TPI. 

Sumbu axis menjelaskan bahwa pendapatan TV (sumbu kanan) memiliki hubungan positif dengan kenaikan harga transfer pemain (sumbu kiri). Artinya, kenaikan dari pendapatan TV akan diikuti juga dengan kenaikan harga transfer pemain.

Harga Robbie Keane pada tahun 1993/94 seharga 3,75 juta pounds. Harga tersebut akan senilai dengan 59 juta pounds pada hari ini. Berdasarkan pada TPI, kita dapat menentukan harga Robbie Keane saat ini dengan menggunakan model bunga majemuk dalam matematika. Artinya bahwa setiap tahun harga pemain di Liga Premier Inggris akan tumbuh rata-rata 13% setiap tahunnya.

M (1+0.13)Selisih tahun saat ini

Neymar merupakan pemain termahal dunia saat ini dengan nilai 196,69 juta pounds. Dengan menggunakan TPI untuk menentukan ukuran nilai harga seorang pemain, maka kita dapat membandingkan dengan harga pemain lain di masa lalu. 

Cristiano Ronaldo memiliki harga 80 juta pounds saat ditransfer dari Manchester United ke Real Madrid pada tahun 2008. Dengan menggunakan TPI kita akan memperoleh harga Cristiano Ronaldo saat ini setara dengan 232 juta pounds. Ronaldo kala itu secara nilai rill masih lebih mahal dibandingkan Neymar.

Pemain memiliki sebuah nilai atau value, nilai tersebut yang akan menentukan seberapa pantaskah mereka dihargai di bursa transfer. Nilai ini juga dapat mereka peroleh dari performa mereka di atas lapangan, pengaruh pemain tersebut bagi tim, serta tentunya seberapa banyak gelar yang telah dipersembahkan bagi klub atau negara tempatnya bermain. 

Pemain layaknya sebuah aset atau saham. Nilai pemain akan terus berubah seiring dengan performanya di atas lapangan dan nilai uang yang berlaku saat itu. 

Perubahan nilai uang secara persepsi akan menggambarkan perubahan terhadap nilai pemain. Nilai pemain akan semakin meningkat saat terjadi penurunan terhadap nilai uang terlepas performanya di atas lapangan.

Teori Uang Beredar

Nilai uang akan semakin turun saat jumlah uang yang beredar meningkat (Fisher, 1911). Turunnya nilai uang akan mengakibatkan persepsi dari nilai uang akan menurun. Sehingga keinginan memegang uang akan rendah. 

Saat jumlah uang yang beredar meningkat, pasar akan bereaksi dengan meningkatnya harga komoditas barang di pasar, dalam konteks ini adalah pemain sepak bola. Secara umum meningkatnya harga pemain dipicu meningkatnya jumlah uang yang beredar di bursa transfer.

Model Kuantitas Uang Fisher

M V = P T

Model teori kuantitas uang Fisher menjelaskan hubungan antar variabel yang bersifat positif antara jumlah uang yang beredar (M) dan kecepatan uang (V) dengan harga suatu komoditas (P) dan volume barang yang diperdagangkan (T). Jika kita mengasumsikan bahwa kecepatan uang (V) dan volume yang diperdagangkan (T) tetap makan penambahan jumlah uang yang beredar (M) akan menyebabkan meningkatnya harga suatu komoditas (P).

Jika pendapatan suatu tim dari pihak sponsor, hak siar TV, streaming, serta tiket pertandingan setiap tahun meningkat maka hal tersebut akan mendorong meningkatnya jumlah uang yang beredar di 'pasar' bursa transfer. Oleh sebab itu, kemampuan finansial tim dalam membeli seorang pemain akan meningkat. 

Kenaikan tersebut juga diikuti dengan kenaikan dari daya tawar  pemain dan biaya-biaya yang dibutuhkan untuk mendatangkan pemain. Hal inilah yang menyebabkan banyak tim berani membayar mahal hanya untuk seorang pemain.

Grafik 3: Pendapatan Hak Siar Klub Liga Inggris (2012/2013 -- 2017/2018)

Sumber : Statista (2017)
Sumber : Statista (2017)
Tentu saja, bursa transfer memang sedikit berbeda dengan kondisi komoditas di suatu negara. Tetapi, satu hal yang pasti ketika jumlah uang yang beredar di suatu negara meningkat, hal tersebut akan menyebabkan harga komoditas juga meningkat. 

Untuk mengatasi hal tersebut, bank sentral memiliki kebijakan untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar di pasar. Hal ini dilakukan tujuannya agar mengendalikan nilai uang serta menekan harga di pasar. Kondisi di bursa transfer pun sama, transfer harga pemain ditentukan oleh kondisi pasar serta jumlah uang yang beredar.

Penutup

Pada kenyataannya, uang tidak dapat dipisahkan dari dunia sepakbola. Inflasi harga pemain saat ini dipicu oleh dua hal utama. Pertama, meningkatnya pendapatan hak siar dari TV, streaming, tiket, dan sponsor yang mengakibatkan meningkatnya jumlah uang yang beredar di bursa transfer. Peningkatan jumlah uang yang beredar tersebut memicu meningkatnya harga pemain sepakbola.

Kedua, sulitnya menentukan nilai wajar dari seorang pemain. Transfer Price Index (TPI) hanya mengukur proyeksi nilai pemain berdasarkan kondisi uang dan inflasi yang berlaku saat tertentu. Sedangkan nilai pemain sepenuhnya ditentukan dari negosiasi tawar menawar antar klub.

Untuk kritik dan Saran: himiespa.dp@gmail.com

Referensi: 

Boediono. (1998). Ekonomi Moneter. Yogyakarta: BPFE

Duta, Nikita. (n.d). Quantity Theory of Money. Economics Discussion.  

Krishaldo. (2018). Comparing The Premier League to Europe, with Europian Transfer Price Index. Tomkins Times.

Tomkins, Paul. (2017). From Excess to Success: Neymar, Inflation, and The Price of an EPL Title.Tomkins Times. 

Tomkins, Paul. (2017). Transfer Price Index.Tomkins Times. 

The Week. 2017. Football Inflation Skyrockets as Transfer Fees Go Crazy.The Week.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun