Mohon tunggu...
Himayatul Ummah
Himayatul Ummah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Just a human being

Himayatul Ummah 21107030154 Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Trip

Vredeburg Berbenah: Naiknya Harga Tiket Bawa Perubahan Signifikan

22 Desember 2024   11:15 Diperbarui: 22 Desember 2024   11:33 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Letnan Jenderal Oerip Soemoharjo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)  

       Untuk mencapai tujuan tersebut, Museum Vredeburg telah merancang berbagai program dan kegiatan yang lebih interaktif, seperti workshop, adanya diorama digital, caf Rustenburg, food court, mini market, permainan edukatif, dan pertunjukan. Dengan adanya workshop, pengunjung tidak hanya menjadi penonton pasif, tetapi juga terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Adapun di malam hari pengunjung tetap dapat menikmati museum ini dengan menyaksikan pertunjukan air mancur menari dan video mapping metamorfosis perjalanan sejarah bangunan museum disetiap akhir pekan pada malam harinya.

Menarik Minat Generasi Muda

       Museum Vredeburg juga berupaya untuk menarik minat generasi muda dengan menghadirkan konten yang relevan dan kekinian. Melalui media sosial, museum ini aktif membagikan informasi menarik tentang sejarah dan budaya, serta mengadakan berbagai kompetisi dan kuis yang melibatkan pengunjung.

       Generasi muda saat ini sangat akrab dengan teknologi. Oleh karena itu, para petugas juga memanfaatkan teknologi untuk membuat pengalaman berkunjung ke museum menjadi lebih menyenangkan. Misalnya, dengan menyediakan aplikasi yang dapat memandu pengunjung selama berkeliling museum.

Harapan ke Depan
       Dengan berbagai perubahan yang dilakukan, Museum Vredeburg berharap dapat menjadi destinasi wisata edukasi mengenai sejarah yang menarik bagi semua kalangan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. "Kami ingin Museum Vredeburg menjadi tempat di mana sejarah tidak hanya diajarkan, tetapi juga dialami," tutup Mas Aqsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun