Pembangunan adalah perubahan. Ada unsur-unsur yang diubah. Bisa jadi manusia yang harus diubah, yang juga bertindak sebagai pelaku. Atau unsur yang meliputi manusia: tanah air di mana ia berpijak.
Mendefinisikan pembangunan, bukan sekadar faktor ekonomi semata, yang itu juga sudah direduksi sekadar angka. GNP, GDP, panjang jalan tol, kesempatan kerja dan angka-angka statistik tidaklah dan bukan tujuan pembangunan.Â
Ia hanya alat. Membangun adalah mentransformasi kesadaran manusia, mentransformasi dan menata ruang geografis dan ruang sosial. Mentransformasi ke arah mana? Maka menjawab pertanyaan ini, sama dengan menjawab pertanyaan paling filosofis perihal manusia. Untuk apa manusia hadir di semesta ini?Â
Membangun jadinya bukan sekadar perubahan ruang dan pembangunan infrastruktur. Bukan sekadar teknologi. Tapi, meminjam Daoed Joesoef, membangun adalah masalah teknosofi: teknologi dan filosofi.
***
Penduduk desa dilibatkan secara aktif sebagai pelaku pemetaan wilayah.Pemahaman akan karakter dan modal geografis sangat penting dimiliki oleh para warga. pemetaan yang menjadi acuan tata ruang untuk tujuan penguasaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sumber daya alam secara bersama. Mendefinisikan dan membangun ruang hidup dan ruang sosial secara bersama-sama.Â
Mencoba mengikatkan kembali kepada tanah dan air di mana kami semua, para penduduk, menempati ruang geogfrafis ini. Hidup dan berkehidupan di ruang-waktu ini.
http://walungan.org/pemetaan-partisipatif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H