Dalam kunjungan mahasiswa universitas UIN Sunan Kalijaga pada 26 Mei 2024 yang diadakan oleh kelas C prodi ilmu komunikasi angkatan 23 yang bertujuan untuk mengenal lebih dekat tentang konservasi penyu di kawasan pantai pelangi dan untuk mengetahui segala informasi yang terdapat disana, kami mendapat beberapa informasi yang fakta dan sesuai dengan hasil wawancara yang telah dilakukan.
Konservasi penyu berada di kawasan pantai pelangi yang berada di dalam lingkup kabupaten bantul kecamatan kretek. Lokasi konservasi pantai pelangi ini bersebelahan dengan landasan pacu pantai selatan di sebelah barat dan pantai cemara sewu di sebelah timur, akses masuk pantai ini melewati pintu masuk pantai depok lalu melipir ke kiri untuk sampai ke kawasan pantai pelangi.
Saat berada di kawasan pantai pelangi kami berkunjung ke warung kopi dan kami bertemu dengan bapak iwan selaku pelancong dan pemancing dari jakarta yang kami wawancarai mengenai kawasan pantai pelangi mengatakan " jadi gini mas saya ini sebenarnya hanya pelancong yang sering berlibur untuk mancing di warung sini dan sudah seperti rumah sendiri karena saya memang sering berkunjung ke tempat ini memanggil ibu warung saja biasa dengan kata mak ,karena saya sudah sering berada di sini perihal tempat sini sih biasanya sering di datangi oleh konten kreator, teman-teman mahasiswa, wisatawan dan juga media-media untuk wawancara mengenai penangkaran penyu, ingin mengetahui tentang penangkaran penyu, dan sekerdar berlibur. Tempat ini juga sering dijadikan spot mancing seperti saya ini dan juga camping, kalau mau tanya-tanya mengenai kawasan konservasi ini nanti saya beritahu dulu namanya bapak sarwidi selaku pengelola konservasi penyu di area sini " Â (Iwan 25 Mei 2024, Pantai pelangi).
Dalam sesi bincang-bincang dengan bapak iwan ini tak lama setelah diberitahu bahwa ada tamu dari mahasiswa bapak sarwidi pun datang dan segera kami wawancarai mengenai konservasi penyu. Dalam sesi wawancara dan bincang bincang bapak sarwidi menjelaskan " awal mula pendirian konservasi penyu ini pada tahun 2010 Â dengan alasan banyak telur-telurr penyu yang di ambil oleh orang-orang makanya saya bersama teman-teman mendirikan konservasi penyu ini dengan tujuan agar tukik-tukik dapat menetas dan hidup dewasa berkembangbiak di lautan bebas. Pada awal pendirian ini awalnya bersama dengan anggota kelompok namun seiring berjalanya waktu hanya saya saja yang mengelola dan sekarang dengan bantuan dinas serta relawan 4k dari yogyakarta.'' (Sarwidi, 25 Mei 2024 Pantai Pelangi)
Dalam sesi wawancara kami juga menanyakan seputar kehidupan penyu dan juga proses penyu bertelur sampai menetas dan dikembalikan ke habitat asli nya sambil melihat-lihat tempat konservasi, dalam sesi wawancara tersebut bapak sarwidi mengatakan " daerah penyu menetas ini sepanjang pantai selatan, namun saya dan rekan-rekan hanya berfokus pada radius kuranglebih 6 km sekitaran pantai pelangi, jenis penyu yang berada di pantai selatan ini adalah penyu lekang, untuk masa tetas telur biasanya 45-52 hari dari masa inkubasi awal musim kemarau, untuk media yang digunakan di penangkaran ini adalah pasir (tanam alami), ember yang ditanam di dalam pasir, dan toples. Untuk kedalaman penanaman induk bertelur biasanya 38-44 cm dengan suhu biasanya 27 sampai 32 drajat celcius.untuk jumlah telur disini ada sekitar 15 sarang dan setiap sarang sekitar 80 biji. Setelah telur penyu menetas, tukik berada di penangkaran terlebih dahulu 2-3 hari lalu akan segera di lepaskan ke alam bebas. (Sarwidi, 25 Mei 2024 pantai pelangi).