Tindakan kriminalitas juga terjadi karena media sosial sering menyediakan aplikasi judi online sehingga menyebabkan kecanduan, kriminalitas dalam memenuhinya, dan bahkan kejadian bunuh diri. Konflik-konflik antar kelompok di masyarakat juga sering dipicu oleh unggahan di media sosial. Â Mereka berkonflik karena tidak ada pengendalian diri dan terprovokasi oleh unggahan kelompok lain sehingga terbakar emosinya. Â Masyarakat yang tidak memiliki pengendalian emosi yang baik akan lebih mudah tersulut, mudah tersinggung dan melakukan tindakan yang nekat.
Solusi
Media sosial seharusnya digunakan secara bijaksana dan dimanfaatkan untuk hal-hal yang produktif, mendorong kreativitas dan inovasi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Media sosial hendaknya digunakan untuk memperluas wawasan, menyebarkan nilai kerja keras, optimis, kejujuran, toleransi, perdamaian, dan solidaritas. Oleh karena itu, perlu adanya literasi, edukasi, dan gerakan bagaimana cara berkomunikasi  melalui media sosial yang baik berdasarkan nilai-nilai budaya Indonesia.  Â
Pada sisi kesehatan mental, pemerintah perlu memperbanyak pelayanan-pelayanan kesehatan mental pada tingkat akar rumput atau pada pelayanan kesehatan tingkat dasar. Pemanfaatan media sosial untuk pelayanan kesehatan mental dapat mendorong program telemedis sebagai solusi meningkatkan kesehatan jiwa. Pelayanan kesehatan mental ini akan meningkatkan kepedulian pemerintah pada masalah kesehatan jiwa sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Pembangunan kesehatan jiwa dapat mempengaruhi cara berpikir dan bertingkah laku manusia Indonesia sesuai dengan nilai budaya yang baik karena dalam jangka panjang, menurunnya kesehatan mental masyarakat dapat menurunkan kesejahteraan hidup masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H