Mohon tunggu...
Himas Willya
Himas Willya Mohon Tunggu... Penulis - Beauty with Brain

Enthusiastic

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Grafologi: Menguak Karakter Seseorang Melalui Tulisan Tangan

18 Februari 2022   00:00 Diperbarui: 19 Februari 2022   14:33 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istilah grafologi pertama kali dikemukakan oleh tokoh berkebangsaan Perancis bernama Minchon pada tahun 1875. Kata grafologi berasal dari bahasa Yunani yaitu graph yang berarti saya menulis dan logos yang berarti ilmu. 

Grafologi ialah ilmu yang mempelajari tentang tulisan tangan dan dari analisis tulisan tangan inilah seseorang dapat mengetahui karakter orang lain. Grafologi bukan saja menganalisis tulisan tangan tetapi juga dapat digunakan untuk menganalisis tanda tangan.

Grafologi dapat menguak sifat asli seseorang walaupun disembunyikan karena tulisan tangan merupakan gambaran alam bawah sadar seseorang, dalam artian lain Hand Writing is Brain Writing (tulisan tangan adalah tulisan otak). 

Kandungan tulisan berasal dari alam sadar sehingga hanya mencerminkan 10% hingga 12,5% dari eksistensi orang tersebut. Namun bentuk tulisan, cara menata tulisan, tekanan huruf demi huruf, serta goresan adalah gambaran alam bawah sadar sehingga 87,5% hingga 90% bahkan 100% dapat mencerminkan karakter sesungguhnya.

Sesuai dengan Postulat Grafologi "perlihatkanlah tulisanmu padaku, akan aku tunjukkan siapa dirimu", grafologi bertujuan untuk mengetahui karakter seseorang melalui tulisan tangan. Ilmu ini sangat penting bagi siapapun yang bergerak dalam bidang pendidikan maupun bidang yang lainnya. 

Pendidikan sangat erat kaitannya dengan pengembangan kepribadian. Karena itu grafologi berperan besar sebagai salah satu alat pendongkrak dan penguat kepribadian seseorang. Sehingga dapat dikatakan bahwa grafologi sangat penting bagi orang tua, kepala sekolah, pengajar, dan guru bimbingan konseling. 

Selain dalam dunia pendidikan, beberapa pihak juga menggunakan grafologi untuk berbagai keperluan seperti lembaga kepolisisan, kedokteran, perusahaan, wiraswasta, dan psikolog.

Berikut beberapa manfaat grafologi:

  1. Mengenal bakat anak sejak dini.
  2. Mengetahui jurusan yang tepat bagi anak.
  3. Mengetahui gaya belajar.
  4. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi.
  5. Mengungkap watak yang tersembunyi atau disembunyikan.

Sama halnya dengan metode-metode lain, disamping memiliki manfaat atau kelebihan, grafologi juga mempunyai kelemahan. Adapun kelemahan grafologi antara lain:

  1. Tidak bisa mengungkap jenis kelamin.
  2. Tidak bisa melihat masa depan.
  3. Tidak dapat mengungkap usia.
  4. Tidak dapat mengungkap ciri fisik.
  5. Tidak dappat mengungkap penyakit fisik.
  6. Tidak mengungkap suku, ras, dan agama (SARA).
  7. Tidak bisa mengungkap cara menulis (menggunakan tangan kiri atau kanan).

Mungkin masih banyak yang bertanya-tanya apakah grafologi merupakan sebuah ilmu yang bisa dipertanggung jawabkan. Analisis dalam grafologi tidak hanya dilakukan dengan mata telanjang. Kegiatannya mencangkup pengamatan detail dengan dilengkapi alat yang disebut grafometer. 

Alat ini dapat mendeteksi tingkat kemiringan tulisan dan derajat kemiringan suatu huruf cenderung ke kanan, kiri, ataukah tegak dengan disertai analisisnya.

Bidang yang dianalisis dalam grafologi sangat kompleks. Untuk memperoleh analisa tentang kepribadian seseorang dengan akurat, seorang grafolog menggunakan 10 pilar grafologi, yaitu:

  1. Garis dasar.
  2. Tekanan.
  3. Kemiringan.
  4. Jarak tulisan.
  5. Jarak tepi tulisan.
  6. Ukuran huruf.
  7. Wilayah huruf.
  8. Kecepatan tulisan.
  9. Sambungan.
  10. Tanda tangan.

Bayangkan betapa serunya ketika kamu bisa mengetahui karakter seseorang 100%  secara akurat melalui setiap goresan tulisan tangannya yang bagi orang sama sekali tidak berarti. Seperti itulah analogi dari mempelajari ilmu grafologi yang berperan sangat penting dalam berbagai bidang sebab banyak pihak menggunakan grafologi dalam berbagai keperluannya.

Reference

Taufiqi, HM. dan Yani Santoso. 2017. Graphology for Teaching, Parenting, and Therapy. Malang: Genius Media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun