Mohon tunggu...
HIMASTA UNAS
HIMASTA UNAS Mohon Tunggu... -

"besederhana dalam sunnah itu lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam bid'ah"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Curhatan: Tertipu Kharisma Jokowi

9 April 2014   00:28 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:53 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Merasa tertipu dengan kepemimpinan Jokowi? tertipu dengan wajah polos dan blusukkannya? ya, saya juga. Saya tertipu dengan perkataan surga-nya yang tidak ingin mencalonkan diri sebagai Presiden di 2014 dan fokus untuk menangani program 5 tahun Jakarta.

Jokowi; kurus, ngomongnya "apa adanya", wajah ndeso, nomor wahid soal blusukkan, dan santai. inilah sosok idaman rakyat. semenjak masih di Jawa, Jokowi sudah terkenal kontroversial lantaran ingin menasionalkan mobil yang dipromosikannya, ESEMKA. kegigihannya bermimpi punya mobil nasional mendatangkan banyak simpati dari banyak kalangan. semua merasa Jokowi orang yang nasionalis.

entah mengapa, tiba2 partai yang mewadahinya itu tertimpa wangsit sehingga bermaksud akan berkompetisi dalam pesta pemilu pemilihan Gubernur baru. ia pasang Jokowi sebagai lawan incumbent-nya, Fauzi Bowo. memang, pilihan Jokowi sangat strategis. Pasalnya, "Bang Kumis" (sebutan Fauzi Bowo) tidak lagi mampu 'menyenangkan' rakyat Jakarta.

setelah pemilu Gubernur usai, dialah Jokowi, keluar sebagai pemenang. banyak yang senang, hanya kubu Fauzi Bowo yang sedih. Jokowi didampingi 'tukang jegal dari Cina', Ahok. Jokowi-Ahok sangat serasi. Urusan birokrasi dengan rakyat dan pejabat, dia jagonya. Urusan cek sana-sini, serahkan saja ke Jokowi. Dengan kinerja yang semacam itu, suara rakyat kur seluruhnya "Jokowi mantap!"

Dukungan "Jokowi mantap!" ini dijadikan bahan pertimbangan partai 'banteng moncong putih' untuk melanjutkan anak tangga perjalanan Jokowi menuju RI-1. mengapa Jokowi? Jokowi pilihan paling logis ketimbang Mega. Jokowi disanjung, Mega di tendang. Yang penting (bagi mereka), capaian PT bisa tinggi, tak peduli apa kata orang.

Saya tidak tahu kalau Anda. Tapi kalau saya, Saya bagaikan menderita terbengong-bengong terkena hipnotis tingkat tinggi ala Romy Rafael. Saya seperti tidak percaya. Begitu halus dan lancar penipuan ini terjadi. Jokowi bermain cantik, saya salut itu.

Cermatlah. Teriak dan tanyakan "mana ESEMKA-mu? Mana KJS-mu? Mana ini dan itu-mu?". Jokowi mungkin akan membela "Saya rajin blusukkan!". Saya jawab: "Satpol PP lebih rajin!".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun