Sebagai santriwati akhir TMI atau santriwati yang sebentar lagi lulus, pondok memiliki program Rihlal Iqtishodiyah, Pak kiayi mengusulkan untuk rihlah ke PT. Jambu Raya Bogor, karena mereka telah bekerja sama dengan pondok menjadi distributor ayam untuk makanan santri sehari-hari. Lalu kami dan para ustad/ustadzah menyetujui hal tersebut, maka kami pun mempeersiapkan segala nya untuk berangkat menuju bogor, santriwan dan satriwati tidak diberangkatkan di hari yang sama, jadi santriwan akan study tour di hari pertama.
Tibalah hari dimana saya bersama teman-teman yang lain berangkat ke bogor untuk melaksanakan semacam study tour, kami berangkat pada pagi hari sekitar pukul 07.00. Pada saat itu gerimis membasahi pondok pesantren, karena bis tidak bisa masuk ke pondok karena akses jalan ke pondok kurang memadai untuk mobil sebesar itu masuk, maka kami harus jalan sekitar 2 km menuju ke bus. Hampir semua teman-teman saya menggunakan payung berpasang-pasangan (satu payung berdua), hanya saya dan 1 teman saya yang sama sekali tidak menggunakan payung dan terpaksa untuk merelakan baju yang dipakai menjadi basah Karena gerimis.
Tiba-tiba, hujan deras turun akhirnya kami meneduh di salah satu rumah warga, setelah hujan cukup reda, kami melanjutkan perjalanan menuju bus. Baju saya dan 1 teman saya tersebut sudah basah kuyup, kami pasrah untuk kedinginan karena bus itu full ac. Ketika semuanya sudah siap untuk berangkat dan jangan lupa berdoa untuk keselamatan. Saya duduk di kursi belakang sambil menunggu  baju agar kering dengan mengandalkan ac bus. Dan akhirnya bus berangkat.
Di tengah perjalanan Jakarta, baju saya mulai kering tetapi saya ingin buang air kecil karena efek kedinginan, lalu  saya memberi tahu ustadzah agar berhenti di rest area terdekat, tetapi tidak ada satupun rest area di dekat sini, dan ternyata tidak hanya saya yang ingin ke kamar mandi, hamper seluruh teman-teman saya juga. Setelah lama menunggu akhirnya kami menemukan rest area, ketika bus berhenti semua teman-teman saya berhamburan keluar sambal berlari karena sudah menahan buang air hampir 30 menit.
Setelah selesai dari kamar mandi kami langsung melanjutkan perjalanan menuju tempat yang kami tuju. Sekitar jam 12.30 ternyata kami tidak bisa langsung masuk ke pabrik tersebut dengan mobil bus sebesar itu karena tempatnya agak terpencil, jadi dipindahkan ke mobil bus yang lebih kecil sejenis elf, setelah sampai kami langsung disuguhkan snack burger yang menggunakan daging ayam itu sangat enak dan dilanjut kami ishoma, dan setelah itu kami di perintahkan untuk menuju ke gedung A, dimana disitu awal mula tempat penerimaan ayam dan tempat pemotongan ayam yang dimana cara memotongnya halal dijuluki dengan JULEHA (juru sembelih halal).
Lanjut kami ke gedung B, dimana itu tempat pembagian tubuh ayam, yaitu tempat memotong bagian tubuh ayam dan dikelompokkan. Lalu kami ke gedung c, disitulah tempat ayam di kelola, ada yang dijadikan baso, ayam ungkep, burger dll. Disetiap gedung kami dibimbing oleh tour guide nya untuk menemui kepala gedung atau penanggung jawab gedungnya masing-masing untuk mendengarkan penjelasan mereka.
Terakhir, kami diajak menuju restoran yang menjual hasil olahan mereka, dan kami diperbolehkan makan sepuasnya,disana tersedia banyak makanan dari olahan ayam, seperti ayam Kentucky, ayam Korean spicy, ayam keju, ayam bakar dan masih banyak lagi. Kami sebagai santri yang jarang sekali makan enak menjadi gelap mata dan kami diperbolehkan mencicipi semua jenis ayam dengan syarat jangan sampai mubazir. Dan kalian tahu? Sampai pulang pun kami diberi camilan sate taichan dan baso ayam bakar untuk dimakan di bus. Huh enaknya.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H