Pada tanggal implementasi, nilai nominal mata uang akan secara resmi diubah. Misalnya, jika redenominasi adalah 1.000:1, maka Rp1.000 lama akan setara dengan Rp1 baru. Semua transaksi harus dilakukan dengan nilai nominal baru.
Periode Transisi
Biasanya, akan ada periode transisi di mana uang lama dan baru dapat digunakan secara bersamaan. Ini memungkinkan masyarakat memiliki waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan nilai nominal dan meminimalkan gangguan pada aktivitas ekonomi sehari-hari.
Penghentian Penggunaan Uang Lama
Setelah periode transisi berakhir, penggunaan uang lama akan dihentikan. Uang lama tidak lagi memiliki nilai legal dan tidak dapat digunakan untuk transaksi. Ini adalah langkah terakhir dalam proses redenominasi.
Proses redenominasi adalah proses yang rumit yang memerlukan kerjasama dan koordinasi yang luas antara pemerintah, bank sentral, dan masyarakat. Ini perlu dilakukan dengan hati-hati dan perencanaan yang baik, karena dapat memiliki dampak besar pada perekonomian dan kepercayaan masyarakat terhadap mata uang. Namun, jika dilakukan dengan benar, redenominasi dapat membantu mempermudah transaksi ekonomi dan memperkuat sistem moneter negara.
Sekian dari saya jika ada tambahan bisa beri masukan di komentar yah terima kasih...Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H