Mohon tunggu...
Himalaya Sam
Himalaya Sam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca Cerita Horror

Selanjutnya

Tutup

Horor

Misteri Hantu di Vila Tua Perbukitan Senja

27 November 2024   12:50 Diperbarui: 27 November 2024   12:52 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah desa kecil di lereng Perbukitan Senja, terdapat sebuah vila tua yang terkenal dengan kisah-kisah menyeramkan. Vila itu telah lama ditinggalkan oleh pemiliknya, yang konon pergi karena sering mendengar suara-suara aneh di malam hari. Namun, keindahan pemandangan di sekitar vila menarik perhatian sekelompok mahasiswa yang ingin menghabiskan liburan mereka sambil mencari pengalaman baru.

Rina, Arman, Fajar, dan Lia memutuskan untuk menyewa vila itu meski telah diperingatkan oleh penduduk setempat. Mereka menganggap cerita tentang vila itu hanyalah mitos untuk menakut-nakuti turis. Malam pertama mereka di vila berlangsung tenang, meskipun udara terasa dingin dan suasana di sekitarnya cukup mencekam.

Pada malam kedua, kejadian aneh mulai terjadi. Rina mendengar suara langkah kaki di lorong saat semua orang sudah tidur. Saat dia memberanikan diri untuk memeriksa, lorong itu kosong. Dia kembali ke kamarnya dengan perasaan tak tenang, namun memilih tidak membangunkan yang lain.

Pagi harinya, mereka menemukan cermin besar di ruang tamu yang sebelumnya tak pernah ada. "Kapan kita membawa ini?" tanya Lia bingung. Tak seorang pun merasa pernah melihat cermin itu sebelumnya. Meski aneh, mereka sepakat untuk mengabaikannya.

Namun, malam berikutnya lebih menyeramkan. Saat Arman sedang mengambil air di dapur, dia melihat bayangan seorang wanita berambut panjang lewat di belakangnya melalui pantulan cermin. Ketika dia berbalik, tidak ada siapa pun. Arman kembali ke kamar dengan wajah pucat, namun tidak menceritakan apa pun kepada yang lain.

Lia, yang penasaran dengan vila itu, mulai mencari informasi lebih lanjut di internet. Dia menemukan artikel lama tentang seorang wanita bernama Sari yang dulu tinggal di vila itu. Sari tewas mengenaskan setelah bertengkar dengan kekasihnya, dan tubuhnya ditemukan di dekat cermin besar yang sama. Penduduk setempat percaya arwahnya tidak tenang dan sering menghantui vila.

Malam itu, keempatnya memutuskan untuk tidur bersama di ruang tamu karena merasa takut. Namun, pada tengah malam, suara tangisan terdengar dari arah cermin. Ketika mereka melihat ke cermin, bayangan seorang wanita dengan wajah penuh luka tampak berdiri di belakang mereka.

Semua orang panik dan mencoba keluar dari vila, tetapi pintu utama tidak bisa dibuka. Cermin itu mulai bergetar, dan suara berbisik memenuhi ruangan, seolah-olah meminta pertolongan. Rina, yang gemetar ketakutan, berteriak meminta maaf kepada arwah Sari atas ketidaksopanan mereka menginjakkan kaki di tempat itu.

Tiba-tiba, tangisan berhenti, dan pintu vila terbuka dengan sendirinya. Mereka segera berlari keluar tanpa membawa barang apa pun. Saat menoleh ke belakang, vila itu tampak lebih gelap dari sebelumnya, seolah-olah menyimpan rahasia yang tak ingin diungkapkan.

Keesokan harinya, mereka kembali ke kota dan sepakat untuk tidak pernah kembali ke vila itu. Pengalaman tersebut menjadi pelajaran bagi mereka untuk menghormati tempat-tempat yang memiliki sejarah kelam. Kadang-kadang, apa yang dianggap mitos bisa jadi adalah kebenaran yang menunggu untuk diceritakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun