Tanaman microgreen dapat berkontribusi terhadap ketahanan pangan dalam beberapa cara, karena tanaman ini menawarkan beragam manfaat yang mendukung produksi pangan yang efisien dan berkelanjutan, terutama di lingkungan perkotaan. Penelitian menunjukkan bahwa microgreen mengandung lebih banyak vitamin dan mineral dibandingkan tanaman dewasa. Dalam situasi krisis pangan, tanaman yang memberikan nutrisi maksimal dalam waktu singkat sangatlah berharga.
Microgreen adalah tanaman sayuran yang dipanen pada tahap bibit, biasanya sekitar 7 sampai 14 hari setelah penyemaian. Meskipun berukuran kecil, microgreen mengandung konsentrasi nutrisi yang tinggi, termasuk vitamin, mineral, dan antioksidan. Jenis-jenis microgreen yang populer antara lain adalah bayam, selada, kale, dan sawi.
Ada banyak jenis tanaman yang bisa dijadikan microgreen, masing-masing dengan rasa, tekstur, dan manfaat kesehatan yang berbeda. Berikut adalah beberapa contoh tanaman microgreen yang populer:
• Sayuran Daun Hijau: Bayam, Kale, dan Selada
• Sayuran Cruciferous: Sawi Hijau, Brokoli, Kembang Kol, dan Kubis Merah
• Herba: Basil, Ketumbar, Peterseli, dan Mint
• Sayuran Akar: Lobak dan Bit
• Sayuran Lain: Bunga Matahari, Kacang Polong, Kacang Hijau, Selada Air, dan Arugula
Selain memiliki nutrisi yang tinggi dan waktu panen yang cepat, microgreen juga memiliki manfaat lain yang baik tubuh maupun lingkungan sekitar yaitu:
- Hemat Ruang
Microgreen dapat ditanam dalam ruang yang sangat terbatas. Ini membuatnya ideal untuk perkotaan di mana lahan terbuka untuk pertanian sangat terbatas. Mereka bisa ditanam di rak bertingkat, dinding vertikal, atau bahkan di dalam ruangan dengan bantuan lampu tumbuh (grow light).
- Mudah Ditumbuhkan
Microgreen tidak memerlukan banyak peralatan atau keahlian khusus untuk ditanam. Mereka bisa ditanam oleh siapa saja, termasuk anak-anak dan orang yang tidak memiliki pengalaman bertani. Ini mempermudah penyebaran teknik penanaman microgreen di komunitas perkotaan.
- Ramah Lingkungan
Penanaman microgreen biasanya membutuhkan lebih sedikit air dan tidak memerlukan pestisida atau herbisida. Selain itu, menanam secara lokal mengurangi jejak karbon yang terkait dengan transportasi makanan dari daerah yang jauh. Ini membuat produksi microgreen lebih ramah lingkungan dibandingkan beberapa metode pertanian tradisional.
- Mendukung Ketahanan Pangan Lokal
Produksi microgreen secara lokal bisa mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan makanan yang panjang dan rentan terhadap gangguan. Masyarakat perkotaan dapat meningkatkan kemandirian dan ketahanan pangan dengan menanam pangan mereka sendiri.
- Mengurangi Limbah Makanan
Karena waktu pertumbuhan yang singkat, risiko kerusakan tanaman sebelum dipanen lebih rendah. Ini mengurangi limbah makanan dan memastikan bahwa lebih banyak makanan yang ditanam benar-benar sampai ke meja makan.
- Pemberdayaan Komunitas
Penanaman microgreen dapat melibatkan masyarakat perkotaan dalam kegiatan bertani, meningkatkan kesadaran akan pentingnya pangan lokal, dan mendorong solidaritas komunitas. Ini bisa menciptakan jaringan dukungan yang kuat dan kolaboratif untuk ketahanan pangan.
Microgreen menawarkan solusi praktis dan efektif untuk mengatasi permasalahan lahan terbatas di perkotaan. Dengan manfaat nutrisi yang tinggi dan kemudahan dalam penanaman, microgreen bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan pangan di perkotaan. Dengan keunggulan-keunggulannya, microgreen menawarkan cara cepat, hemat ruang, dan berkelanjutan untuk memproduksi makanan yang bergizi, yang sangat penting dalam menghadapi populasi yang terus tumbuh dan masalah lingkungan yang semakin mendesak.
by : Divisi PSDMÂ