Mohon tunggu...
HIMA ESP FEB UNPAD
HIMA ESP FEB UNPAD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran

Berdasarkan dengan surat keputusan pemerintah No 37 tahun 1957 pada tahun 1957, Program Studi Ekonomi di Universitas Padjadjaran berdiri pada 18 september tahun 1957 dibawah naungan Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran. Pada tahun 1981, dengan berkembangnya sistem pendidikan di Indonesia terdapat perubahan penamaan dari jurusan Program Studi Ekonomi menjadi Program Ekonomi Studi Pembangunan yang didasarkan kepada surat keputusan pemerintah No 27 tahun 1981 tentang peraturan mengenai program studi di tingkat fakultas, yang juga di dukung oleh surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan No: 0133/U/1994 tentang kurikulum nasional. Himpunan Mahasiswa Ekonomi Studi Pembangunan (HIMA ESP FEB Unpad) sendiri berdiri didasarkan kepada kebutuhan mahasiswa akan wadah bagi mahasiswa di jurusan Ekonomi Studi Pembangunan untuk mengembangkan pola pikir, kepribadian serta penerapan yang berkaitan dengan ilmu yang dipelajari agar dapat diterapkan langsung ke masyarakat yang didasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa. HIMA ESP FEB Unpad sendiri memiliki sistem kerja yang didasarkan oleh rasa kekeluargaan dan juga profesional yang dijalankan secara beriringan agar tujuan serta visi dan misi dari HIMA ESP FEB Unpad tersebut dapat tercapai.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Tingkat Valuasi Perusahaan Startup Indonesia dengan Status Decacorn dan Unicorn terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

14 Desember 2023   00:00 Diperbarui: 14 Desember 2023   15:44 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

by : M. Nibras Shidqi e!23

Terhitung per tanggal (31/05/2023), terdapat 1.190 Perusahaan Startup di berbagai wilayah Indonesia, yang sebagian besar berlokasi di wilayah Jabodetabek dengan proporsi 39,59%. Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) melaporkan startup di Indonesia mayoritas bergerak di sektor general atau umum sebesar 32,7%, content creator sebesar 16,48%, e-commerce sebesar 14,59%, financial technology (fintech) sebesar 8,52%, serta tourism sebesar 6,97%, selain itu sisanya bergerak di sektor edutech, health tech, game developer, aggrotech, dan digital logistic dengan total sektor sekitar 11 bidang sektor Startup yang sedang berjalan.

Perusahaan Startup mempunyai karakteristik pertumbuhan pendapatan yang cepat yakni sekitar 10% per minggunya, selain itu pula Perusahaan Startup memiliki lingkup pasar yang besar, serta capital efficient. Tercatat pada augustus 2022, Indonesia memiliki 2 Startup berstatus decacorn (valuasi diatas 10 miliar dolar AS) dan sebanyak 9 startup berstatus unicorn (valuasi diatas 1 miliar dolar AS).

Dua Perusahaan Startup Indonesia yang mempunyai status decacorn ialah GoTo (Perusahaan Startup hasil merger Gojek dan Tokopedia) serta J&T Express dengan valuasi GoTo yakni sekitar 28 miliar dolar AS jika mengacu pada harga saham GoTo saat penawaran umum perdana saham (IPO), dan valuasi J&T Express yaitu sebesar 20 miliar dolar AS dengan investor dari Hillhouse Capital Management, Boyu Capital, Sequoia Capital China.

Sembilan Perusahaan Startup Indonesia yang mempunyai status unicorn ialah Bukalapak dengan valuasi sebesar 7,6 miliar dolar AS, Traveloka 3 miliar dolar AS, OVO 2,9 miliar dolar AS, Akulaku 2 miliar dolar AS, Dana 1,3 miliar dolar AS, Xendit 1 miliar dolar AS, Ajaib 1 miliar dolar AS, Kopi Kenangan 1 miliar dolar AS, dan Tiket.com 1 miliar dolar AS.

Tingkat valuasi yang tinggi kemungkinan besar akan menarik perhatian investor, baik pemodal ventura, perusahaan modal ventura, maupun investor individu lainnya. Investasi yang signifikan pada Perusahaan Startup dengan valuasi tinggi dapat menyediakan dana yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut. Pendanaan yang memadai dapat membantu Perusahaan Startup memperluas operasi, berinovasi, dan menciptakan lapangan kerja baru. 

Oleh karena itu, dari hasil tersebut dapat disimpulkan Perusahaan Startup sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama dalam periode Covid-19 yang menjadi pemantik berkembangnya media-media untuk melakukan transaksi jual beli serta alat pembayaran untuk meminimalisir terjadinya kontak sehingga hal tersebut menjadi habits bagi masyarakat karena dirasa lebih efisien yang kemudian menciptakan inovasi-inovasi baru pada sektor lainnya.

 

Referensi

https://goodstats.id/article/perkembangan-dan-tantangan-startup-di-indonesia-sepanjang-2021-4N0GR#IH%20Dari%201.000%20Startup,%20Didominasi%20Wilayah%20Jabodetabek

https://www.neliti.com/publications/376121/pengaruh-perusahaan-startup-terhadap-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-selama-pandem

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun