Mohon tunggu...
HIMA ESP FEB UNPAD
HIMA ESP FEB UNPAD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran

Berdasarkan dengan surat keputusan pemerintah No 37 tahun 1957 pada tahun 1957, Program Studi Ekonomi di Universitas Padjadjaran berdiri pada 18 september tahun 1957 dibawah naungan Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran. Pada tahun 1981, dengan berkembangnya sistem pendidikan di Indonesia terdapat perubahan penamaan dari jurusan Program Studi Ekonomi menjadi Program Ekonomi Studi Pembangunan yang didasarkan kepada surat keputusan pemerintah No 27 tahun 1981 tentang peraturan mengenai program studi di tingkat fakultas, yang juga di dukung oleh surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan No: 0133/U/1994 tentang kurikulum nasional. Himpunan Mahasiswa Ekonomi Studi Pembangunan (HIMA ESP FEB Unpad) sendiri berdiri didasarkan kepada kebutuhan mahasiswa akan wadah bagi mahasiswa di jurusan Ekonomi Studi Pembangunan untuk mengembangkan pola pikir, kepribadian serta penerapan yang berkaitan dengan ilmu yang dipelajari agar dapat diterapkan langsung ke masyarakat yang didasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa. HIMA ESP FEB Unpad sendiri memiliki sistem kerja yang didasarkan oleh rasa kekeluargaan dan juga profesional yang dijalankan secara beriringan agar tujuan serta visi dan misi dari HIMA ESP FEB Unpad tersebut dapat tercapai.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Looking at the Economic Potential of Rempang Island

5 November 2023   11:01 Diperbarui: 5 November 2023   11:04 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Potensi pembangunan Rempang Eco City dapat membuka lapangan kerja yang begitu banyak menyerap tenaga kerja. Namun, jika gagal direalisasikan akan menyebabkan hilangnya lapangan pekerjaan dan potensi pendapatan asli daerah (PAD).

* Menghambat Investasi

Indonesia masih harap cemas karena ditakutkan Xinyi Group gagal berinvestasi di Pulau Rempang karena konflik yang sedang terjadi di kawasan tersebut. Konflik yang terjadi dapat memperburuk wilayah Batam di mata investor.

* Hilangnya Kesempatan Meningkatkan Perekonomian

Pulau Rempang di Kepulauan Batam termasuk salah satu kawasan strategis karena memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia sehingga hal tersebut membuat wilayah ini menjadi pintu gerbang perdagangan internasional. Jika pembangunan Rempang Eco City tidak terealisasikan, dikhawatirkan akan menghambat infrastruktur yang mana pada akhirnya menghilangkan kesempatan Indonesia dalam meningkatkan perekonomian di Kepulauan Riau.

REFERENSI

Arnoldus Kristianus. (2023, July 21). Pemerintah Pertimbangkan Tutup Keran Ekspor Pasir Kuarsa. Beritasatu.com; BeritaSatu.com. https://www.beritasatu.com/ekonomi/1058279/pemerintah-pertimbangkan-tutup-keran-ekspor-pasir-kuarsa

Humas. (2023, September 21). Deretan Keuntungan Rempang Eco-City - BP Batam. BP Batam. https://bpbatam.go.id/deretan-keuntungan-rempang-eco-city/

Panji Anggoro Putro. (2023, September 19). Total Kerugian Indonesia Jika Proyek Rempang Eco City Gagal, Benarkah Capai Rp 300 Triliun? Tribun Video; Tribun Video. https://video.tribunnews.com/view/656839/total-kerugian-indonesia-jika-proyek-rempang-eco-city-gagal-benarkah-capai-rp-300-triliun

Rachman, A. (2023, September 15). Pulau Rempang Disulap Jadi Eco City, Warganya Dapat Apa? CNBC Indonesia; cnbcindonesia.com. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230915180242-4-472898/pulau-rempang-disulap-jadi-eco-city-warganya-dapat-apa

Saputra tpi. (2023, September 3). Rempang Eco-City Dapat Menyerap 306 Ribu Tenaga Kerja: Anak Muda Batam, Ayo Bersiap - katasiber.id. Katasiber.id. https://katasiber.id/2023/09/03/rempang-eco-city-dapat-menyerap-306-ribu-tenaga-kerja-anak-muda-batam-ayo-bersiap/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun