Acara Simulasi Saham ini bertujuan untuk memperkenalkan dunia pasar modal kepada mahasiswa Administrasi Bisnis serta memberikan pelatihan bagaimana berinvestasi di pasar modal. Kemudian untuk memberikan wawasan mendasar tentang dunia saham, serta sebagai sarana untuk menjalin kerjasama dengan pihak perusahaan di luar universitas terkait pengembangan pengetahuan tentang pasar modal.
Dengan mengangkat tema "How Your Money Well Spent?" acara ini dilaksanakan dari tanggal 5-9 Febuari 2018 yang terdiri dari seminar dan simulasi saham. Seminar dilakukan untuk memberikan wawasan tentang saham. Seminar dibawakan oleh Marco Poetra Kawet yang merupakan Head of Bursa Efek Indonesia Kelapa Gading  Representative Office sebagai pembicara.
Selain didukung oleh Bursa Efek Indonesia, acara ini pun mendapat dukungan penuh dari IPOTSTOCK yang berperan sebagai sekuritas dan juga salah satu pembicara dalam seminar. Â Selain seminar, acara ini juga menghadirkan pameran yang dapat membantu peserta memahami saham dengan lebih mudah. Bagi peserta yang ingin melakukan trading saham secara real, pihak IPOTSTOCK dapat membantu untuk membuka rekening saham secara gratis.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan lomba Simulasi Saham yang didukung oleh WinGamers. Lomba simulasi ini diikuti oleh 18 tim , dengan masing-masing tim terdiri dari 2 orang.Â
Dalam acara ini mahasiswa diajak untuk memposisikan diri sebagai seorang pebisnis kelas atas yang dapat mengelola assetnya melalui saham. Pemenang lomba Simulasi Saham dilihat dari jumlah kekayaan asset yang dimiliki oleh masing-masing tim. Tiga peserta yang memiliki asset terbesar mendapatkan hadiah uang tunai dengan total sebesar Rp 1.500.000,00. Peserta diberikan waktu selama 3 hari terhitung dari tanggal 7-9 February 2018 untuk dapat melakukan transaksi jual beli saham. Saham yang diperjual belikan merupakan 100 saham terbesar di Indonesia (Indeks Kompas 100).
REFLEKSI PRIBADI
SIMULASI SAHAM 2018
Regina Krismonapriska (19 tahun)
1.Pengalaman apa saja yang didapat selama menjadi ketua pelaksana?
      Ketika diberikan kepercayaan untuk memegang acara Simulasi Saham, hal pertama yang saya pikirkan adalah apakah saya bisa? Apa itu saham? Bagaimana cara memulainya? Darimana harus memulai persiapannya? Banyak ketakutan-ketakutan yang saya pikirkan saat itu. Menjadi seorang ketua untuk sebuah acara yang  belum saya pahami merupakan sebuah tantangan berat bagi saya. Kebingungan untuk menciptakan sebuah konsep acara merupakan salah satu tantangannya.
      Tapi saya berpikir ini merupakan kesempatan bagi saya untuk dapat mencari informasi dan pengalaman baru. Hanya bermodal keberanian dan kepercayaan diri, saya memulai dengan mengunjungi Bursa Efek Indonesia untuk mendapatkan informasi mengenai saham. Dari hal tersebut, saya bisa memulai tahap demi tahap dan munculah ide-ide untuk menciptakan konsep acara ini. Saya mendapatkan pengalaman baru dan pengetahuan yang luar biasa, selain itu banyak pembelajaran yang saya dapatkan seperti kesabaran, keberanian dalam mengambil keputusan, serta harus dapat menerima kritikan dan saran. Tidak mudah  menjadi panutan untuk sebuah acara yang masih terbilang asing, tapi dengan dukungan banyak pihak saya dapat menyelesaikan acara ini dengan baik.
2. Ketakutan apa saja yang muncul selama menjadi ketua pelaksana?
     Banyak ketakutan yang saya hadapi dalam mempersiapkan acara ini. Sebagai ketua, saat itu saya masih belum bisa menentukan konsep acara yang matang. Berkali-kali  terjadi perubahan konsep. Hal itu terjadi karena memang saya belum mengerti benar tentang dunia saham seperti apa. Saya dituntut untuk dapat memberikan sarana edukasi kepada teman-teman lainnya mengenai materi yang belum saya pahami sebelumnya. Hal itu menjadi beban berat jika saya tidak dapat mempertanggungjawabkan kepercayaan yang sudah diberikan.
     Ketika konsep acara sudah terbentuk dengan matang, ketakutan lainnya muncul seperti, lokasi acara yang sulit untuk ditentukan, jaringan internet yang kurang baik untuk mendukung lomba Simulasi Saham, dan ketakutan terakhir saya adalah apakah target peserta saya akan tercapai? Serta apakah ada mahasiswa yang berminat untuk mempelajari saham? Tapi ketakutan-ketakutan itu bisa saya hadapi dengan adanya dukungan dan bantuan dari banyak pihak yang membuat saya menjadi percaya diri.
3. Bagaimana cara menghadapi ketakutan-ketakutan itu?
     Dalam menjalankan sesuatu saya selalu percaya dengan kalimat "tidak ada hasil yang menghianati usaha". Saya percaya jika saya mau berusaha, saya pasti bisa menyelesaikan tanggungjawab yang telah diberikan ini. Saya mulai dari mencari sebanyak-banyaknya informasi mengenai saham seperti apa, saya mencoba mengikuti kegiatan simulasi saham di salah satu universitas yang memang setiap tahun selalu mengadakan acara seperti ini. Dari situ saya mulai mempunyai gambaran mengenai konsep acara yang akan saya ciptakan.
     Untuk menentukan lokasi acara, saya meminta bantuan dari pihak-pihak yang menurut saya dapat membantu meringankan ketakutan ini. Untuk mengatasi jaringan internet yang kurang baik, saya sudah menyiapkan backup data modem sehingga ketika internet downtidak perlu panik atau bingung harus melakukan apa. Pencapaian target peserta dilakukan dengan menyebar broadcast sebanyak-banyaknya melalui media sosial. Selain itu saya mengajak teman-teman  saya untuk berpartisipasi dalam acara ini.
4. Apa kelebihan diri sendiri yang menjadi senjata untuk menghandle acara?
Saya merupakan tipe orang yang berusaha mengerjakan sesuatu dengan detaildan ingin mendapatkan hasil yang perfect,mungkin hal itu bisa dijadikan senjata bagi saya untuk menghandle acara ini. Karena saya kurang memahami saham, maka saya selalu berusaha mencari informasi sebanyak dan sedetail mungkin sehingga saya dapat mempunyai gambarang tentang saham.Â
Saya tipe orang yang tidak suka menunda-nunda suatu pekerjaaan dan saya yakin tidak semua orang dapat diandalkan. Sehingga dalam melakukan persiapaan acara ini, Â kadang saya suka untuk mengerjakaan sesuatu yang bukan tugas saya untuk membantu meringankan tugas panitia lainnya ketika mereka belum mempunyai waktu luang untuk mengerjakannya.
Karena menurut saya, ketika pekerjaan itu bisa saya kerjaan sendiri kenapa tidak saya lakukan sehingga cepat selesai. Memiliki kepribadiann yang aktif dan mudah bergaul membuat saya mempunyai banyak kenalan teman-teman.Â
Hal tersebut membantu saya untuk mendapatkan pembicara yang sangat luar biasa tanpa melalui proses yang cukup rumit. Saya bukan orang yang selalu serius dalam mengerjakan sesuatu hal, saya sangat santai akan tetapi sikap santai saya diimbangi dengan tanggungawab yang penuh. Dan yang terakhir, saya selalu berpikir positif dalam menjalankan sesuatu, karena saya yakin jika kita berfikir positif maka kita akan selalu tenang dan percaya diri bahwa kita bisa melakukannya. Satu hal yang terpenting adalah kesabaran yang tinggi karena segala sesuatu membutuhkan  proses bukan protes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H