Mohon tunggu...
Himabio Universitas Nasional
Himabio Universitas Nasional Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Nasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mangrove: Hutan dengan Beragam Manfaat

15 Juli 2021   12:21 Diperbarui: 15 Juli 2021   12:45 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: mongabay.co.id)

Disusun oleh: Aqil Rahmadana, Dimas Firdiyanto, Miftahul Jannah, dan Nabila Arkania

Mangrove adalah salah satu keanekaragaman hayati di Indonesia dengan banyak manfaat dari sisi ekologis dan ekonomis. Mangrove hidup di wilayah pesisir, tepatnya di daerah pasang surut air laut. Tumbuhan mangrove mampu bertahan pada keadaan ekstrem, seperti di tanah tergenang dan lingkungan dengan kadar garam yang tinggi (Noor dkk, 2006). 

Sistem perakaran mangrove yang kompleks memberikan manfaat bagi mangrove, sebab akar mangrove mampu memerangkap sisa-sisa bahan organik dan endapan yang terbawa dari daratan ke laut (Arief, 2003). Proses tersebut membantu terjaganya kebersihan air laut, sehingga ekosistem laut dapat terpelihara. Tak hanya itu, ekosistem mangrove juga berperan menyediakan habitat bagi beberapa spesies makhluk hidup.

Ekosistem mangrove berperan dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Bagian-bagian dari pohon mangrove banyak digunakan sebagai bahan obat-obatan. Jenis Acanthus ebracteatus misalnya, yang dimanfaatkan sebagai pembersih darah serta obat luka bakar. Daun Acanthus dapat mengobati rematik, sementara perasan buah atau akarnya dapat mengobati luka akibat bisa ular atau panah beracun. Ada pula jenis mangrove Nypa fruticans yang batangnya dapat diolah menjadi sirup. Selain itu, jenis Ceriops memiliki kayu terkuat dibandingkan jenis-jenis mangrove lainnya, sehingga digunakan sebagai bahan bangunan serta bantalan kereta api (Khazali dkk, 1999).

(Sumber: bpol.litbang.kkp.go.id)
(Sumber: bpol.litbang.kkp.go.id)

Di samping banyaknya manfaat mangrove baik bagi manusia maupun lingkungan, ada pula hal yang mengancam keberadaan mangrove. Misalnya saja, kondisi di Segara Anakan Cilacap mengalami penurunan produksi perikanan sebanyak 70% akibat kawasan hutan mangrove rusak akibat sedimentasi dan penebangan (Cruz AA, 1979). 

Pembukaan lahan untuk kepentingan perkebunan, tambak, pemukiman, kawasan industri, dan wisata juga menjadi penyebab berkurangnya sumber daya mangrove yang ada. Tak hanya itu, sumber daya mangrove rentan mengalami kerusakan akibat aktivitas pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang kurang baik, menyebabkan banyak limbah hasil industri dan rumah tangga yang mencemari siklus air (Purnobasuki, 2011).

(Sumber: mongabay.co.id)
(Sumber: mongabay.co.id)

Untuk mengatasi berbagai ancaman terhadap mangrove, terdapat upaya yang dapat dilakukan. Kegiatan inventarisasi, pemantauan, rehabilitasi, dan penelitian misalnya (Purnobasuki, 2011). Perlu diketahui kondisi ekosistem mangrove sebelum dilakukan pemantauan dan rehabilitasi berupa penanaman kembali hutan mangrove. Salah satu metode rehabilitasi yang dapat diterapkan adalah silvofishery. Silvofishery merupakan sistem pertambakan yang menggabungkan usaha perikanan dan penanaman mangrove (Shilman, 2012). Dengan sistem silvofishery, masyarakat dapat melakukan kegiatan usaha tanpa merusak ekosistem mangrove. Ada beberapa model silvofishery, yaitu model mangrove dikelilingi tambak dan mangrove terpisah dengan tambak.

whatsapp-image-2021-07-14-at-18-01-21-60eec4ff1525100fc5757b12.jpeg
whatsapp-image-2021-07-14-at-18-01-21-60eec4ff1525100fc5757b12.jpeg
Pembangunan model silvofishery tentunya harus disesuaikan dengan perbandingan rasio antara mangrove dengan perairan. Untuk mewujudkan upaya tersebut, penting untuk mengadakan sosialisasi dan kerjasama yang baik dengan masyarakat setempat. Setelahnya, harus dilakukan kegiatan penelitian lanjutan untuk menjadi bekal penentu nasib mangrove di masa mendatang.

Referensi :

Arief A. 2003. Hutan mangrove fungsi dan manfaatnya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Cruz AA de la. 1979, The function of Mangroves. BIOTROP. Special Publ 10: 125-138.

Fawzi NI. 2016. Mangrove: Karakteristik, Pemetaan, dan Pengelolaannya. Yogyakarta. Penerbit Sibuku Media.

Kehati. 2020. Hari Mangrove Internasional: Momentum Moratorium. . Diakses tanggal 20 Juni 2021.

Khazali M, Noor Y, Suryadiputra, N. 1999. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia, Wetlands International Indonesia Programme. Jakarta.

Noor YR, Khazali M, Suryadiputra INN. 2006. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Wetland International Indonesia Programme. Bogor.

Pristianto R. 2018. Ciri-ciri Hutan Bakai. Dikses tanggal 20 Juni 2021.

Purnobasuki H. 2011. Ancaman Terhadap Hutan Mangrove di Indonesia dan Langkah Strategis Pencegahannya. Universitas Airlangga.

Riski P. 2015. Bersih Sampah Plastik di Hutan Mangrove Pamurbaya Tandai Peringatan Hari Bumi. . Diakses tanggal 20 Juni 2021.

Shilman MI. 2012. Kajian Penerapan Silvofishery untuk Rehabilitasi Ekosistem Mangrove di Desa Dabong Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Diakses dari 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun