Mohon tunggu...
Hilya Zahra Alifa
Hilya Zahra Alifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa TI

Tertarik dengan hal-hal artistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Keterampilan IT dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan

15 September 2024   01:00 Diperbarui: 15 September 2024   01:02 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: freepik.com)

Pentingnya Keterampilan IT dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan

Teknologi informasi (IT) telah lama dianggap sebagai penggerak utama transformasi bisnis. Dalam beberapa dekade terakhir, peran IT semakin signifikan, bukan hanya sebagai alat pendukung, tetapi sebagai faktor penentu keberhasilan perusahaan. Ravichandran et al. (2005) dalam artikelnya Effect of Information Systems Resources and Capabilities on Firm Performance: A Resource-Based Perspective, menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya IT secara strategis dapat memberikan keunggulan kompetitif yang substansial. Penelitian mereka menggarisbawahi pentingnya memfokuskan penggunaan IT pada area kompetensi inti perusahaan, yaitu kemampuan yang unik dan tidak mudah ditiru oleh pesaing.

Berdasarkan survei yang melibatkan 129 perusahaan di Amerika Serikat, penulis menemukan bahwa 52% variasi kinerja perusahaan dapat dijelaskan oleh kapabilitas sistem informasi (IS) yang dimiliki perusahaan, yang pada gilirannya bergantung pada kualitas sumber daya manusia, fleksibilitas infrastruktur IT, serta hubungan dengan vendor dan departemen lain. Temuan ini menekankan pentingnya faktor-faktor yang lebih intangible, seperti keterampilan khusus tenaga kerja IT dan kemitraan yang efektif dengan penyedia layanan eksternal.

Selain itu, data menunjukkan bahwa perusahaan yang berhasil memanfaatkan IT untuk mendukung kompetensi inti seperti pengelolaan rantai pasok, pengembangan produk, dan layanan pelanggan cenderung memiliki performa pasar yang lebih baik. Sebagai contoh, perusahaan seperti Wal-Mart dan Dell menunjukkan bagaimana penggunaan IT untuk integrasi rantai pasokan dan peningkatan efisiensi operasional dapat meningkatkan keunggulan kompetitif mereka. Studi ini memberikan landasan kuat bagi perusahaan lain untuk mengevaluasi kembali bagaimana mereka memanfaatkan IT tidak hanya sebagai alat operasional, tetapi sebagai pendorong strategi bisnis yang lebih besar dan lebih terarah.

***

Penelitian Ravichandran et al. (2005) memberikan bukti empiris bahwa keberhasilan perusahaan dalam mengoptimalkan teknologi informasi sangat bergantung pada kapabilitas internal mereka. Dari 129 perusahaan yang disurvei, temuan menunjukkan bahwa 31,6% dari variasi dalam dukungan IT terhadap kompetensi inti perusahaan dipengaruhi oleh kapabilitas sistem informasi yang mencakup perencanaan yang matang, pengembangan sistem yang fleksibel, serta dukungan operasional yang kuat. Perusahaan yang mampu mengembangkan kapabilitas ini secara signifikan lebih mungkin untuk mengintegrasikan IT ke dalam proses bisnis utama mereka, sehingga meningkatkan daya saing mereka di pasar.

Data dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa perusahaan dengan kapabilitas IT yang lebih matang memiliki performa keuangan yang lebih baik. Ravichandran dan Lertwongsatien menemukan bahwa perusahaan dengan infrastruktur IT yang fleksibel, yang mampu beradaptasi dengan perubahan pasar, mampu meningkatkan efisiensi operasional dan merespons kebutuhan pelanggan lebih cepat. Wal-Mart, misalnya, dikenal karena penggunaan teknologi informasi dalam mengelola rantai pasokannya, yang memungkinkan perusahaan untuk menjaga biaya rendah sambil tetap memberikan layanan berkualitas tinggi kepada pelanggan. Fleksibilitas IT ini memberikan Wal-Mart keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, seperti yang tercermin dari posisi mereka sebagai peritel terbesar di dunia.

Selain itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya sumber daya manusia dalam meningkatkan kapabilitas IT. Keterampilan yang dimiliki oleh personel IT, baik yang terkait dengan teknologi maupun pengetahuan bisnis yang mendalam, berkontribusi besar terhadap kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan IT secara efektif. Sebanyak 38% dari variasi kapabilitas IT perusahaan dalam studi ini dijelaskan oleh tingkat keterampilan dan pengetahuan khusus yang dimiliki oleh personel IT. Ini menekankan bahwa investasi pada pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia IT sama pentingnya dengan investasi dalam infrastruktur teknologi itu sendiri.

Kapabilitas internal lainnya yang turut berperan adalah kemitraan yang kuat antara departemen IT dan unit bisnis lain di dalam perusahaan, serta hubungan yang erat dengan vendor eksternal. Penelitian menunjukkan bahwa hubungan internal yang baik antara IT dan unit bisnis dapat meningkatkan pemahaman bersama tentang prioritas bisnis dan bagaimana IT dapat digunakan untuk mencapai tujuan strategis perusahaan. Misalnya, 25% dari kapabilitas IT dijelaskan oleh kualitas hubungan dengan vendor eksternal, yang memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan teknologi terbaru dan mengintegrasikannya dengan lebih efektif.

Dengan demikian, penelitian ini menggarisbawahi bahwa penggunaan IT yang strategis dan terarah, bukan sekadar pengeluaran besar untuk teknologi, adalah kunci untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

***

Penelitian Ravichandran et al. (2005) menekankan pentingnya kapabilitas sistem informasi sebagai pendorong utama kinerja perusahaan. Temuan mereka menggarisbawahi bahwa pengembangan kapabilitas internal, seperti keterampilan personel IT, fleksibilitas infrastruktur, dan kemitraan dengan vendor, lebih penting daripada sekadar investasi besar dalam teknologi itu sendiri. Dengan 52% variasi kinerja perusahaan dijelaskan oleh kemampuan mereka dalam memanfaatkan IT secara strategis, penelitian ini mengingatkan kita bahwa keunggulan kompetitif tidak hanya berasal dari teknologi, tetapi juga dari bagaimana teknologi tersebut diintegrasikan dengan strategi bisnis perusahaan.

Implikasinya jelas, perusahaan perlu berinvestasi dalam pengembangan kapabilitas internal untuk memaksimalkan manfaat dari IT. Ini mencakup pelatihan sumber daya manusia, peningkatan fleksibilitas infrastruktur, dan memperkuat kemitraan internal maupun eksternal. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat memastikan bahwa teknologi informasi tidak hanya menjadi alat pendukung, tetapi juga menjadi kekuatan pendorong untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Referensi

Ravichandran, T., & Lertwongsatien, C. (2005). Effect of information systems resources and capabilities on firm performance: A resource-based perspective. Journal of Management Information Systems, 21(4), 237-276.

https://doi.org/10.1080/07421222.2005.11045820

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun