Nah,
Jadi hal ini perlu diedukasi kpd masyarakat bahwa dengan adanya efek samping tersebut, menandakan bahwa tubuh merespon dengan baik.
Ada virus yg sudah dijinakkan di dalam vaksin dimasukkan ke tubuh kita, Â lalu tubuh secara otomatis mencoba memberikan perlindungan dengan membentuk tentara2 (antibodi) di tubuh kita yang siap bertempur saat dibutuhkan. Begitulah analoginya.
kalau tubuh sudah kenal virusnya, antibodi spesifik akan segera terbentuk. CMIIW
Lanjut...
Besok paginya, udah enakan udah gak panas lagi Alhamdulillah, tapi masih tetap merindukanmu (hah?).
H+9 setelah vaksin (Tanggal 12 Juli 2021) Pagi2 badan mulai terasa tidak enak, pusing, sakit semua dari ujung kaki hingga ujung rambut, rasanya seperti habis lari maraton, Â pegell banget seluruh tubuh, tetep jangan panik. Akhirnya aku istirahat lalu minum hangat hangat. lalu sore harinya tiba2 badan kembali bugar
Malamnya aku betul2 bedrest, sebab badan mulai terasa tidak enak lagi. dan hal ini berlanjut hingga beberapa hari.
Aneh sih, habis sakitnya kambuh, seger lagi terus kambuh lagi gitu...
Sampai tiba-tiba tanggal 14 Juli 2021, tiba2 aku mengalami pilek yang kurasa bukan pilek biasa.
Malam harinya, tak ada aba-aba mau pilek, tiba-tiba hidung  tersumbat semuanya tetapi tidak meler (kebayang gak sih), aku kesulitan bernafas sehingga insomnia.
Fix, setelah gejala tersebut membuat aku cemas, aku langsung menghentikan interaksi dengan orang2 sekitar dan berharap keadaan tidak memburuk. Dalam keadaan seperti ini, ada 2 hal yang harus dijaga, yaitu diri sendiri dan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H