Lingkungan Keluarga → Pola asuh yang kurang responsif, pengalaman trauma, atau pengabaian dapat mempengaruhi perkembangan sosial-emosional.
Tekanan Sosial → Perundungan (bullying), ekspektasi sosial yang tinggi, atau kurangnya dukungan sosial dapat memperburuk gangguan sosial-emosional.
Pengaruh Teknologi → Ketergantungan pada media sosial dan kurangnya interaksi langsung dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial.
3. Dampak Gangguan Sosial-Emosional
Kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dengan teman, keluarga, atau pasangan.
Menurunnya performa akademik atau profesional akibat kecemasan sosial atau gangguan regulasi emosi.
Risiko lebih tinggi mengalami gangguan mental lain, seperti depresi atau kecanduan.
4. Cara Mengatasi dan Mendukung Perkembangan Sosial-Emosional
Terapi Psikologis → Terapi kognitif-perilaku (CBT) dan terapi sosial dapat membantu individu mengembangkan keterampilan sosial dan regulasi emosi.
Dukungan dari Keluarga dan Sekolah → Lingkungan yang suportif dan penuh perhatian sangat penting dalam membantu anak atau remaja mengatasi gangguan sosial-emosional.
Pelatihan Keterampilan Sosial → Program yang mengajarkan komunikasi, empati, dan strategi pengelolaan emosi dapat membantu individu beradaptasi dengan lingkungan sosial mereka.