Mohon tunggu...
Hilya Oktaviani Putri
Hilya Oktaviani Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Tata Boga UPI

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Program KKN Literasi Digital Menjadi Generasi Taqwa Al Quran di Era Digital

2 Februari 2022   15:18 Diperbarui: 2 Februari 2022   15:29 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar Membaca Al-Qur'an dengan Mengenal Huruf Hijaiyah dan Hukum Tajwid Melalui Game Yang Menyenangkan

Di Era modern saat ini, perkembangan teknologi dalam segala aspek terjadi semakin pesat. Semua mulai beralih kepada teknologi digital, atau dapat dikatakan menjadi era serba digital. Mulai dari komunikasi, informasi, edukasi, sampai transaksi pun dapat dilakukan secara digital. Terlebih dalam suasana pandemi saat ini yang membuat mau tidak mau segala sesuatu dilakukan dari rumah secara online. Situasi ini menyebabkan masyarakat harus bisa menguasi literasi digital agar tidak ketinggalan perubahan jaman.

Penguasaan literasi digital berarti dapat memanfaatkan dan menggunakan teknologi digital dengan baik  dan bermanfaat. Oleh karenanya literasi digital diperlukan oleh semua usia dan bukan hanya kalangan dewasa termasuk anak-anak. Tidak bisa dipungkiri bahwa era digital adalah eranya generasi muda saat ini, sehingga peguasaan teknologi digital adalah sebuah tuntutan. 

Bila dilihat dalam kenyatannya, banyak anak-anak yang sudah memiliki gadget atau hp sendiri dan sudah lihai dalam memainkan gadgetnya. Hal ini memang memiliki banyak sisi positifnya namun tidak sedikit juga sisi negatifnya. Oleh karenanya anak perlu diarahkan untuk menggunakan gadget ke arah yang bermanfaat seperti untuk belajar membaca Al-Qur'an.

Umumnya anak-anak menggunakan gadget untuk bermain game atau untuk menonton youtube. Hal ini bukan hal yang buruk selagi masih dalam batas wajar dan dalam pengawasan orang tua. 

Namun dibandingkan hanya untuk bermain game atau menonton video yang kurang bermanfaat alangkah lebih baiknya bila anak diajak bermain game untuk belajar. Anak akan bersemangat dan tidak akan merasa cepat bosan ketika bermain game, sehingga hal ini dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan anak seperti untuk mengenak huruf hijaiyah dan hukum tajwid.

Kelihaian anak bermain game jangan sampai menyebabkan dirinya menjadi buta Al-Qur'an atau tidak mengenal dan tidak bisa membaca Al-Qur'an. Oleh karenanya saya membuat program Menjadi Generasi Taqwa Al-Qur'an di Era Digital dengan memanfaatkan teknologi digital. Program KKN ini adalah program belajar membaca Al-Qur'an dengan mengenal huruf hijaiyah dan hukum tajwid melalui game yang menyenangkan. Untuk pelaksanaannya saya bekerja sama dengan sebuah majelis taklim yang berada di DKM Baitul Haq Kecamatan Sukasari Kota Bandung. 

Dengan program ini anak-anak usia 5-12 tahun diarahkan untuk bermain game sesuai dengan pencapaian materi yang telah diajarkan di kelas majelis taklim. Ada beberapa aplikasi game yang disarankan untuk anak sesuai kelasnya. Untuk kelas pra A dan A diarahkan untuk bermain game mengenal huruf hijaiyah beserta harakatnya. Kemudian untuk kelas B diarahkan untuk bermain game hukum tajwid nun mati. 

Sedangkan untuk kelas C bermain game hukum tajwid mim mati dan kelas C+ bermain game hukum tajwid nun mati dan mim mati dengan tingkat kesulitan game yang lebih tinggi.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun