Mohon tunggu...
Kasmir Khan
Kasmir Khan Mohon Tunggu... Freelancer - Editor

Saya adalah seorang blogger beberapa blog saya HealLife | https://www.heallife.my.id

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Artis di Ranah Politik Indonesia, Bukan Hanya Jadi Hiasan

14 Mei 2023   10:45 Diperbarui: 16 Mei 2023   09:00 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi surat suara pemilu. (KOMPAS/HANDINING) 

Halo Teman-teman Kompasioners! Pemilu 2024 udah makin deket nih. Para partai udah pada sibuk ngurusin caleg-caleg mereka yang mau maju ke Senayan. 

Salah satu hal yang bikin heboh adalah banyaknya artis dan seleb yang ikutan nyaleg. Kenapa sih mereka mau jadi politisi? Apa sih yang mereka kerjain? Dan apa sih efeknya buat kita-kita?

Alasan Artis Nyaleg

Menurut pakar politik dari UI, Dr. Budi Setiawan, ada beberapa alasan kenapa artis tertarik nyaleg. Pertama, karena mereka udah terkenal dan punya banyak fans, jadi dianggap bisa bawa suara buat partainya. 

Kedua, karena mereka pengen coba hal baru dan berkontribusi buat masyarakat lewat jalur politik. Ketiga, karena mereka pengen manfaatin kesempatan buat dapet untung-untungan dari jabatan sebagai wakil rakyat.

"Artis itu punya modal sosial yang gede, yaitu kemampuan buat ngaruhin orang lain lewat citra dan komunikasi. Ini jadi daya tarik buat partai politik yang pengen dapet suara pemilih, terutama dari kalangan muda dan urban," kata Budi.

Tapi, Budi juga ngasih peringatan bahwa terkenal aja gak cukup buat jadi caleg yang oke. Artis juga harus punya kompetensi, integritas, dan komitmen buat ngelakuin tugas dan fungsi sebagai anggota legislatif.

"Artis harus sadar bahwa nyaleg itu gak cuma modal muka cakep doang. Mereka juga harus punya pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan peran mereka sebagai wakil rakyat. Mereka harus bisa menyuarakan aspirasi masyarakat, mengawasi pemerintah, dan membuat kebijakan yang bermanfaat," ujar Budi.

Kinerja Artis di Parlemen

Lalu, gimana sih kinerja artis yang udah jadi anggota dewan? Apakah mereka bisa membuktikan diri sebagai politisi yang handal? Atau malah jadi beban bagi partainya?

Kalau kita lihat dari data Formappi (Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia), kinerja artis di parlemen gak terlalu mengesankan. 

Dari 13 artis yang jadi anggota DPR RI periode 2019-2024, gak ada satupun yang masuk dalam daftar 10 anggota dewan terbaik berdasarkan indeks kinerja legislatif (IKL).

IKL itu sendiri adalah ukuran yang digunakan Formappi untuk menilai kinerja anggota dewan berdasarkan beberapa indikator, seperti kehadiran rapat, pengajuan usul inisiatif, pengawasan pemerintah, penyerapan anggaran, dan interaksi dengan publik.

Dari 13 artis tersebut, yang paling tinggi IKL-nya adalah Krisdayanti dari PDIP dengan nilai 3,67 (dari skala maksimal 5). Sementara itu, yang paling rendah adalah Rano Karno dari PDIP dengan nilai 1,67. Rata-rata IKL artis di DPR RI adalah 2,77, lebih rendah dari rata-rata seluruh anggota dewan yang mencapai 2,94.

Selain itu, dari 13 artis tersebut, hanya ada dua yang menjadi pimpinan komisi atau badan di DPR RI, yaitu Eko Patrio dari PAN sebagai Wakil Ketua Badan Anggaran dan Rieke Diah Pitaloka dari PDIP sebagai Wakil Ketua Komisi X. Sisanya hanya menjadi anggota biasa atau bahkan tidak masuk dalam komisi.

Tantangan dan Peluang Artis di Parlemen

Meski kinerjanya kurang memuaskan, bukan berarti artis gak punya potensi buat jadi politisi yang baik. Artis juga menghadapi beberapa tantangan yang mungkin gak dialami oleh caleg lain. 

Misalnya, mereka harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan politik yang berbeda dengan dunia hiburan. Mereka juga harus bisa mengatasi stigma negatif dari masyarakat yang menganggap mereka gak serius atau gak kompeten.

Di sisi lain, artis juga punya beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan buat meningkatkan kinerja dan citra mereka di parlemen. 

Misalnya, mereka bisa memanfaatkan popularitas dan jaringan mereka buat menyosialisasikan program dan kebijakan yang dibuat oleh partai atau komisi mereka. Mereka juga bisa memanfaatkan media sosial dan platform digital buat berinteraksi dengan publik dan mendengarkan aspirasi mereka.

Selain itu, artis juga bisa belajar dari pengalaman dan contoh dari artis lain yang sudah berhasil menjadi politisi yang dihormati dan diakui. Misalnya, Nurul Arifin dari Golkar yang menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dan 2014-2019. 

Dia dikenal sebagai politisi yang vokal dan kritis terhadap isu-isu penting, seperti korupsi, hak asasi manusia, dan pendidikan. Dia juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan keagamaan.

Atau misalnya, Dede Yusuf dari Demokrat yang menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dan Bupati Purwakarta periode 2013-2018. Dia dikenal sebagai pemimpin yang inovatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. 

Dia berhasil meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan publik di Purwakarta dengan berbagai program unggulan, seperti Kartu Sejahtera Purwakarta (KSP), Pasar Cinta Rakyat (PCR), dan Festival Mipanas.

Tips Buat Pemilih

Nah, buat kita-kita yang mau nyoblos di Pemilu 2024 nanti, ada beberapa tips yang bisa kita ikutin buat milih caleg yang bener-bener layak jadi wakil rakyat. Gak cuma modal muka cakep doang, tapi juga modal otak dan hati yang cakep. Ini dia tipsnya:

Pertama, kenali latar belakang dan visi misi caleg yang mau kita pilih. Apa pendidikan, pengalaman, prestasi, dan organisasi mereka? Apa tujuan dan program mereka? Apa nilai dan prinsip mereka?

Kedua, evaluasi kinerja caleg yang mau kita pilih. Kalau mereka udah pernah jadi anggota dewan sebelumnya, apa saja yang udah mereka lakuin? Apa saja hasil dan dampaknya? Apa saja masalah dan tantangannya?

Ketiga, bandingkan caleg yang mau kita pilih dengan caleg lain dari partai atau daerah yang sama. Siapa yang lebih kompeten, integritas, dan komitmen? Siapa yang lebih sesuai dengan kepentingan dan aspirasi kita?

Keempat, cari informasi dan referensi sebanyak-banyaknya tentang caleg yang mau kita pilih. Jangan cuma percaya sama iklan atau kampanye mereka. Cari juga dari sumber-sumber lain, seperti media massa, lembaga survei, organisasi masyarakat sipil, atau teman-teman kita.

Kelima, gunakan hak pilih kita dengan bijak dan bertanggung jawab. Jangan terpengaruh oleh iming-iming uang atau barang. Jangan tergiur oleh janji-janji manis.

Kesimpulan

Artis di Senayan adalah fenomena yang gak bisa diabaikan. Mereka punya potensi buat jadi politisi yang baik, tapi juga punya tantangan buat membuktikan diri. 

Mereka bisa memanfaatkan modal sosial mereka buat berkontribusi bagi masyarakat, tapi juga harus meningkatkan kompetensi dan integritas mereka buat menjalankan tugas dan fungsi sebagai anggota legislatif.

Buat kita-kita yang mau nyoblos di Pemilu 2024 nanti, kita harus pintar-pintar milih caleg yang bener-benar layak jadi wakil rakyat. 

Gak cuma modal muka cakep doang, tapi juga modal otak dan hati yang cakep. Kita harus kenali, evaluasi, bandingkan, cari informasi, dan gunakan hak pilih kita dengan bijak dan bertanggung jawab.

Jadi, jangan sampe salah pilih ya! Pilih caleg yang bener-bener peduli sama kita dan negara kita. Pilih caleg yang bener-bener kerja buat kita dan negara kita. Pilih caleg yang bener-bener wakilin kita dan negara kita. Pilih caleg yang bener-bener cakep deh pokoknya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun