Ingat, setiap orang memiliki jalannya masing-masing dalam hidup, dan tidak ada waktu yang tepat atau salah untuk menikah. Jadi, biarin kita 'jomloh' dulu atau memilih untuk menikah nanti, yang penting kita bahagia dengan pilihan kita sendiri.Â
Jangan biarkan pertanyaan "Kapan Nikah?" mengganggu keseimbangan dan kesehatan mental kita saat kumpul keluarga lebaran.Â
Mari kita ciptakan lingkungan yang inklusif dan tidak menekan, di mana setiap individu diberikan kebebasan untuk memilih jalan hidup mereka sendiri tanpa merasa dipaksa atau dihakimi.
Selain itu, mari kita juga mengubah pandangan kita terhadap status pernikahan. Pernikahan bukanlah satu-satunya ukuran kesuksesan atau keberhasilan dalam hidup.Â
Setiap individu memiliki banyak aspek kehidupan lain yang juga layak dihargai dan diapresiasi, seperti karier, pendidikan, hobinya, hubungan sosial, dan lain sebagainya. Jadi, tidak seharusnya pertanyaan "Kapan Nikah?" menjadi satu-satunya fokus atau penilaian terhadap seseorang.
Sebagai individu yang belum menikah, kita juga memiliki banyak hal yang dapat diapresiasi dan dinikmati dalam hidup kita saat ini. Kita memiliki kebebasan untuk mengembangkan diri, mengejar impian kita, menjalani hobi, dan menjalani hidup sesuai dengan keinginan kita. Kita tidak terikat oleh tanggung jawab rumah tangga atau kewajiban sebagai pasangan. Inilah saatnya untuk benar-benar mengeksplorasi diri kita sendiri dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan pribadi kita.
Salah satu hal positif tentang belum menikah adalah kita memiliki lebih banyak waktu dan fleksibilitas untuk fokus pada karier kita. Kita dapat mengambil peluang kerja yang menarik, bepergian untuk menghadiri konferensi atau seminar, atau mengambil proyek-proyek besar yang mungkin membutuhkan komitmen waktu dan tenaga yang signifikan.Â
Kita juga dapat mengambil pendidikan lebih lanjut atau mengikuti kursus untuk meningkatkan keterampilan kita. Semua ini bisa menjadi investasi berharga untuk masa depan kita dan membantu kita mencapai kesuksesan karier yang kita inginkan.
Belum menikah juga memberikan kita kebebasan untuk mengeksplorasi dunia dan menciptakan pengalaman hidup yang berharga. Kita dapat melakukan perjalanan ke tempat-tempat baru, menjalani petualangan, dan bertemu dengan orang-orang baru. Kita bisa menjalani gaya hidup yang kita inginkan tanpa harus mempertimbangkan kepentingan atau kebutuhan pasangan kita. Kita dapat menghadiri acara sosial, menghadiri pesta, atau berpartisipasi dalam kegiatan yang kita nikmati tanpa batasan waktu atau kompromi.
Tidak hanya itu, kita juga bisa menjalani hobi kita dengan bebas. Kita dapat mengikuti hobi yang kita nikmati, seperti seni, olahraga, atau musik, tanpa harus mempertimbangkan keterlibatan atau kewajiban kepada pasangan kita. Kita dapat merencanakan kegiatan atau perjalanan yang hanya sesuai dengan minat kita tanpa harus memperhitungkan preferensi atau kenyamanan orang lain.
Dalam kesimpulan, belum menikah bukanlah sesuatu yang harus dianggap sebagai kekurangan atau kegagalan. Sebaliknya, itu bisa menjadi waktu yang berharga untuk menjalani hidup sesuai dengan keinginan kita sendiri, menggali diri kita sendiri, dan mencapai tujuan pribadi kita.Â