Pernikahan bukanlah satu-satunya indikator kebahagiaan dalam hidup seseorang. Banyak individu yang memilih untuk fokus pada karier, pendidikan, atau pengembangan pribadi sebelum memutuskan untuk menikah.
Terpengaruh dari Budaya Populer di Media Sosial
Budaya populer di media sosial yang sering memamerkan pasangan atau pernikahan yang bahagia juga bisa mempengaruhi pertanyaan "Kapan Nikah?" saat kumpul keluarga lebaran.
Media sosial seringkali menjadi wadah bagi banyak orang untuk memamerkan kehidupan mereka yang terlihat sempurna, termasuk dalam hal pernikahan.Â
Foto-foto prewedding, perayaan anniversary, atau momen romantis lainnya yang diunggah di media sosial kadang membuat orang merasa tertekan untuk segera menikah agar dianggap 'sama sukses' dengan teman-teman atau saudara mereka. Hal ini kemudian tercermin dalam pertanyaan "Kapan Nikah?" yang sering kali ditanyakan saat kumpul keluarga lebaran.
Penekanan pada Status Pernikahan dalam Masyarakat
Dalam masyarakat kita, seringkali status pernikahan dianggap sebagai indikator penting dalam hidup seseorang. Terutama bagi mereka yang sudah berusia matang, belum menikah dianggap sebagai hal yang tidak lazim atau bahkan dianggap sebagai suatu kegagalan. Sehingga, saat kumpul keluarga lebaran, pertanyaan "Kapan Nikah?" seringkali muncul sebagai bentuk penekanan pada pentingnya status pernikahan dalam masyarakat kita.
Namun, sebenarnya pertanyaan "Kapan Nikah?" saat kumpul keluarga lebaran seharusnya tidak menjadi tekanan bagi kita yang belum menikah.Â
Setiap individu memiliki pilihan dan jalannya masing-masing dalam hidup, termasuk dalam hal pernikahan. Setiap orang memiliki pertimbangan sendiri, baik itu faktor karier, pendidikan, kesiapan emosi, atau preferensi pribadi, yang mungkin membuat mereka belum siap untuk menikah.
Jangan sampai pertanyaan "Kapan Nikah?" saat kumpul keluarga lebaran membuat kita merasa terjebak atau merasa terpaksa menikah hanya karena tekanan dari lingkungan sekitar.Â
Pernikahan adalah komitmen seumur hidup yang perlu dipikirkan dengan matang, dan setiap individu berhak untuk memutuskan kapan dan dengan siapa mereka ingin menikah.
Jadi, jika kamu masih 'jomloh' dan sering ditanyai "Kapan Nikah?" saat kumpul keluarga lebaran, jangan khawatir.Â
Ingatlah bahwa pernikahan bukanlah satu-satunya penentu kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup. Nikmati momen berkumpul dengan keluarga dan fokus pada hal-hal positif lainnya dalam hidupmu. Kita bisa menjawab dengan bijaksana atau bahkan mengalihkan pertanyaan tersebut dengan humor, misalnya "Nanti deh, masih sibuk nikung followers di Instagram nih!" atau "Belum nemu yang bisa ngimbangin tingkat ganteng/gantengmu, Mas/Teh!"