Mohon tunggu...
Hilya Mumtaza
Hilya Mumtaza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Arsitektur Lanskap ITERA

Intuiting Extrovert | ENFP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemuda dan Energi Terbarukan, Langkah menuju Keberlanjutan Global

31 Juli 2024   19:30 Diperbarui: 31 Juli 2024   19:42 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jerman, misalnya, telah menjadi pemimpin dalam energi terbarukan dengan lebih dari 40% energinya berasal dari sumber terbarukan pada tahun 2020 (MDPI). Inisiatif seperti "Energiewende" telah melibatkan masyarakat luas dan didukung oleh kebijakan pemerintah yang kuat.

Denmark juga merupakan contoh negara yang berhasil memanfaatkan energi angin sebagai salah satu sumber energi utama. Pada tahun 2019, sekitar 47% dari total konsumsi listrik Denmark berasal dari tenaga angin. Keberhasilan ini dicapai melalui investasi besar dalam teknologi angin dan dukungan kebijakan yang berkelanjutan (SpringerLink).

Kesimpulan

Pemuda memiliki peran strategis dalam mempromosikan dan mengimplementasikan solusi energi terbarukan untuk mencapai keberlanjutan global. Melalui edukasi, inovasi teknologi, proyek komunitas, dan keterlibatan dalam kebijakan, generasi muda dapat mendorong transisi ke energi bersih dan membantu memerangi perubahan iklim. Dengan semangat dan kreativitas mereka, pemuda dapat menjadi agen perubahan yang signifikan dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Referensi:

  1. International Renewable Energy Agency (IRENA). (2020). "Global Renewables Outlook: Energy Transformation 2050." Retrieved from IRENA. https://www.irena.org/publications/2020/Apr/Global-Renewables-Outlook-2020
  2. "A review of water-sensitive urban design technologies and practices for sustainable stormwater management." Sustainable Water Resources Management. Retrieved from Springer. https://link.springer.com/article/10.1007/s40899-017-0093-8
  3. "From District to City Scale: The Potential of Water-Sensitive Urban Design (WSUD)." MDPI. Retrieved from MDPI. https://www.mdpi.com/2073-4441/16/4/582  https://doi.org/10.3390/w16040582
  4. "Water Sensitive Urban Design: An Investigation of Current Systems, Implementation Drivers, Community Perceptions and Potential to Supplement Urban Water Services." MDPI. Retrieved from MDPI. https://www.mdpi.com/2073-4441/8/7/272  https://doi.org/10.3390/w8070272
  5. "Enhancing Water-Sensitive Urban Design in Chiang Mai through a Research-Design Collaboration." MDPI. Retrieved from MDPI. https://www.mdpi.com/2071-1050/15/22/16127

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun