Mohon tunggu...
Hilyah
Hilyah Mohon Tunggu... Tutor - Penulis

Pecinta Bahasa, Tulisan tulisan disini saya fokuskan untuk belajar bahasa arab, Follow IG Saya @Hilyah_Nur dan Youtube Hilyah, web saya Hilyah.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teks Khutbah Jumat dan Cara Membuatnya

1 September 2020   04:54 Diperbarui: 1 September 2020   04:43 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teks Khutbah Jumat Singkat, Khutbah Jumat Terbaru, Khutbah Jumat PDF

Teks Khutbah Jumat Singkat, Khutbah Jumat Terbaru, Khutbah Jumat PDF
Teks Khutbah Jumat Singkat, Khutbah Jumat Terbaru, Khutbah Jumat PDF

Pertama bridging, yaitu membangun jembatan alur arah yang ingin disampaikan, karena awal mulanya adalah wasiat taqwa maka ketaqwaan, itu akan diarahkan kemana, apakah kepada pembahasan bakti kepada orang tua, apakah kepada pengabdian dalam menuntut ilmu, apakah tentang perjuangan seseorang dalam mendidik anak, apakah tentang keistimewaan sebuah momen tertentu seperti hari asura, atau bulan rabiul awal, ramadhan dan lain lain,

Karena di awal penyebutannya adalah taqwa maka kita harus menghubungkan tidak tidak harus sih cuma kalau begitu Kan mulainya lebih halus

tapi ada pula yang tidak menggunakan bleaching langsung ditutup lain misalnya berkata akhir-akhir ini kita melihat di zaman sekarang ini kita melihat Jadi bahasanya agak template gitu ya agak ketebak itu setelah berwasiat taqwa dia langsung membangun sebuah pijakan nah pijakan itu kemudian dia membangun beridging yg mengarah ke arah tertentu,.

Yang kedua adalah penyebutan ayat dalam dunia dakwah atau penyampaian materi agama maka tidak lepas dalam menukil 1 atau2 ayat maka pembacaan ayat selain di khutbah itu adalah kewajiban, itu bisa jadi landasan kita untuk membangun sebuah hubungan antara rangkaian kata dan ayat yang kita sampaikan.

Yang ketiga penyebutan hadis, ada pembukaan, ada ayat, kemudian hadis, mudah bukan ?  

cuma perlu kita tekankan kembali keabsahan sebuah hadis maksud saya bukan masalah Hasan dhaif atau lain-lain karena itu tentunya hal yang wajib kita pelajari sebelum penyampaian sebagai tanggungjawab besar di pundak kita, maksud saya adalah lebih ditekankan yaitu lebih ditekankan apakah pemaparan kita udah betul apakah kita tiba-tiba mengucapkan "daro Abi Hurairah padahal" ?Ann Abi Hurarirah itu bukan dari Abi Hurairah kan sering terjadi demikian maka keabsahan dalam sebuah penyampaian itu harus dipastikan silakan menyantumkan beberapa sumber klasifikasi hadits yang sangat valid seperti riwayat Imam muslim atau riwayat Imam Bukhari

Yang ketiga adalah cerita, setiap orang pasti menyukai cerita, bahkan kata cerita itu ada di dalam Alquran berupa nama surat AlQuran yaitu al qasas yang artinya cerita cerita, dan ayat ayat di Alquran sebagian banyak disampaikan melalui pola pola cerita-cerita 

Oke to the point aja 

di sini terkadang kesalahan bukan kesalahan sih maksudnya, kalau kita sebagai pendengar khotbah itu kok khotibnya lama banget ya, kok ceritanya panjang ya,Jadi kita harus memikirkan perasaan audiensi juga apakah kita terlalu lama,

Jangan semua cerita ingin kita ceritakan, Jangan semua hal yang ada pada ilmu dalam kepala kita itu pengen kita sampaikan, ibarat kata kalau seseorang itu dijejali semua makanan ya muntah-muntah sakit juga gitu dijalin secara paksa, mungkin dalam merangkai cerita adalah keahlian kita masing-masing, perlu digarisbawahi dalam penyampaian cerit,a jangan terlalu panjang ambil cerita-cerita yang mengena, dan utamakan cerita itu pendek Karena penyampaian kita udah lama kita udah menyebutkan ayat mudah menyebutkan hadis dan kita pun menyisipkan cerita maka seringkali kita melihat beberapa hati mengemukakan sebuah pembahasan sudahlah panjang ditambah lagi cerita yang hampir hampir tidak berujung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun