Terkadang, anak lupa dengan 'rumah' dan perasaan orang di dalamnya.
Merasa paling tersakiti ketika keinginannya tidak terpenuhi,
Lalu merasa benar saat berargumentasi.
Ketika diberi petuah tidak mau mendengarkan,
Ketika dimarahi selalu merasa disalahkan,
Ketika kesulitan merasa hidupnya selalu dipenuhi dengan penderitaan.
Anak jarang melirik perasaan orang di sekitarnya,
Anak juga jarang memikirkan ucapan yang akan dilontarkannya,
Hingga tak sadar, dirinya telah membuat bendungan air mata di kelopak mata orang tuanya.
Katanya, sih, ingin dididik secara baik-baik..
Namun, kenyataannya selalu ingin dimaklumi.
Secara tak sadar, dirinya dipenuhi dengan keegoisan,
Hingga respect-nya telah pudar,
Simpati dan empatinya berkurang,
Lalu, hatinya menjadi keras.
Padahal, anak tahu orang tuanya yang telah melahirkan dan membesarkannya, namun kenapa menyakiti perasaan merupakan hal yang mudah.
Ribuan tetesan air mata telah terjatuhkan,
Jika tidak memperbaiki diri dan sikapnya, anak itu menua dengan penyesalan.