Lapangan dengan tebing yang tersebar mengelilinginya. Terharu sekali melihat tempat yang mirip sekali dengan latarnya Maze Runner!Â
Berawal di ruang hotel, dengan dua kasur berukuran deluxe, berisikan tiga orang. Pencahayaan yang dipadamkan membuat ruangan gelap membiarkan penghuni ruangan tetap berada di dunia mimpi.
Pukul 5.30, saya terbangun dan membangunkan salah satu penghuni kamar lainnya. Kami bergilir mandi, berias, dan bersiap-siap untuk melaksanakan agenda hari tersebut---berkeliling Bali, mengunjungi dua pantai, Kuta dan Melasti, kemudian menutup hari dengan mengunjungi Garuda Wisnu Kencana, atau biasa disingkat GWK ditemani dengan seorang pemandu wisata.
Kami bersiap cukup pagi karena takut kesiangan karena situasi lorong hotel yang terasa sangat sepi. Ketika kami turun, kami menemukan baru beberapa orang yang berada di restoran hotel dengan situasi hotel yang masih sangat sepi. Kami berakhir menyimpulkan bahwa kami terlalu rajin.Â
Pukul 7.30 hotel baru mulai terasa ramai. Semuanya mulai menuju ke restoran hotel kemudian menuju ke Bus. Setelah semuanya memasuki Bus, pemandu wisata mulai memperkenalkan diri. Kemudian dilanjutkan dengan membagikan berbagai sejarah dan kisah dari bangunan-bangunan yang kami lewati selama perjalanan. Pemandu tersebut juga sempat menceritakan sebuah kejadian yang cukup mengerikan tanpa menutup-nutupi fakta yang terjadi di Bali pada saat ini. Oh.. kami juga melewati jembatan panjang yang terdapat di Bali yang juga sekaligus menjadi jalan tol yang menghubungkan Nusa Dua, Bandara Ngurah Rai, dan Benoa. Kami turun di Nusa Dua untuk sampai di Pantai Kuta.Â
Ketika Bus telah mendekati Pantai Kuta, pemandu wisata menjelaskan apa yang perlu kami lakukan. Bus di parkirkan cukup jauh dari Pantai Kuta. Kami perlu menaiki "Pajero" untuk sampai ke Pantai Kuta. Ketika pertama kali pemandu menyebutkan "Pajero", yang saya pikirkan pertama adalah Mitsubishi Pajero Sport. Namun yang dikatakan selanjutnya oleh pemandu wisata cukup membuatku tercengang.Â
"Nanti satu pajero bisa dinaiki oleh 12 sampai 15 orang, ya."
Aku yang baru saja memikirkan besar mobil Mitsubishi Pajero Sport hanya bisa terdiam dengan penuh pertanyaan. "Memangnya muat, ya??"
Barulah setelah sampai, semua bayanganku hancur. Ternyata yang dimaksud "Pajero" disini merupakan mobil seperti angkutan kota tetapi sedikit lebih besar. Â Pantas saja muatannya banyak sekali. Aku hanya bisa tersenyum.
Setelah beberapa menit mengendarai "Pajero", akhirnya kami sampai di Pantai Kuta. Kata pertama yang kupikirkan adalah,Â