Suasana sejuk disore hari, latar menyerupai di dalam sebuah film. Benar- benar kenangan yang tidak terlupakan. Rasanya bagaikan masuk ke dalam film tersebut dan menjadi salah satu karakter di dalamnya. Sangat terharu.
Belum selesai melepas rasa haru, kami melanjutkan perjalanan ke patung terbesar di sana, yaitu patung Garuda Wisnu Kencana itu sendiri. Kami memasuki museum kecil di bagian bawah patung tersebut. Penuh dengan pajangan monster. Sepertinya monster-monster yang terdapat dalam khalayak Garuda Wisnu Kencana. Di museum itu juga kami mendapatkan pengalaman baru. Terdapat penjaga kebersihan yang berjaga, kemudian seorang bule memanggilnya, tetapi beliau tidak mengerti. Kami pun menjadi seorang translator saat itu juga. Dan dua kali.Â
Setelah puas melihat, pemandu wisata menyuruh kami untuk kembali ke lapangan "Maze Runner" tadi untuk menonton pertunjukan Kecak Garuda Wisnu Kencana. Mereka mengatakan bahwa tari kecak ini berbeda dari tari kecak biasa. Â Menarik.Â
Setelah itu, kami keluar duluan sedangkan yang lain masih lanjut menonton. Kami pun berkeliling dan menemukan sebuah museum yang juga digunakan sebagai studio foto sepaket dengan fotografer. Kami sempat ditawarkan tetapi menolak karena waktu kami yang terbatas. Akhirnya kami berfoto sendiri.Â
Tidak lama kemudian terdapat pemberitahuan untuk kembali ke bus. Kami pun melewati lautan anak-anak SMP-SMA dan akhirnya sampai di bus untuk perjalanan pulang kembali ke hotel.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H