Mohon tunggu...
Hilya ShofiDzihni
Hilya ShofiDzihni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! Saya merupakan Mahasiswa Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Negeri Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak, Pemain Diaspora Terhadap Prestasi Tim Nasional Sepakboal Imdonesia di Kancah Internasional Dilihat Dari Perspektif Global

11 Desember 2024   22:00 Diperbarui: 11 Desember 2024   21:49 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada masa PPSI diketuai oleh Nurdin Halid terdapat dua pemain naturalisasi, yaitu Cristian Gonzales dan Kim Kurniawan.

  • Djohar Arifin (2011-2015)

Pada era Djohar Arifin mendatangkan banyak pemain naturalisasi. Dikutip selama periode itu, ada 10 nama yang diproses, yakni Tonnie Cussel, Ruben Wuarnabaran, Stefano lilipaly, Raphael Maitimo, Bio Paulin, Diego Michiels, Victor Igbonefo, Sergio van Dijk, Jhonny van Beukering, hingga Greg Nwokolo.

  • Edy Rahmayadi (2016-2019) 

Pada era Edy Rahmayadi terdapat lima pemain naturalisasi, yaitu Ilija Spasojevic, Esteban Vizcarra, Alberto Goncalves, Ezra Walian, hingga Osas Saha. 

  • Erick Thohir (2019-Sekarang)

Era PSSI Ketua Umum Erick Thohir banyak mendatangkan pemain naturalisasi yang berasal dari pemain diaspora atau keturunan Indonesia. Sejauh ini, sudah ada 13 nama yang diproses jadi WNI.

Pencapaian Timnas Indonesia Bersama Pemain  Naturalisasi dan Diaspora

Hadirnya pemain naturalisasi dan diaspora bersama Tim Nasional Indonesia sangat mempengaruhi kualitas Tim Nasional Indonesia dan menjadi penguat formasi Tim Nasional. Pemain naturalisasi dan diaspora juga dapat dikatakan mendongkrak prestasi timnas di kancah Internasional. 

Pemain naturalisasi dan diaspora memang sudah ada sejak tahun 1950an, akan tetapi perannya dalam membantu formasi timnas Indonesia untuk meraih prestasi di kancah Internasiona masih kurang terlihat hasilnya. Seperti hal nya ketika PSSI di era Nurdin Halid dengan 3 pemain naturalisasi dan diaspora, pemain diaspora masih kurang mempengaruhi prestasi timnas. Pada era Nurdin Halid, Nurdin Halid timnas Indonesia ikut berpartisipasi di Piala Asia 2005, namun hanya sampai fase grup. Timnas Indonesia kemudian masuk ke putaran final Piala Asia 2007 lantaran terpilih sebagai tuan rumah.

 

Pada era PSSI diketuai oleh Djohar Arifin dengan sepuluh pemain naturalisasu justru dihadapkan dengan banyak kasus. Pengaturan skor, permasalahan gaji, mafia bola, dan semacamnya mencuat. Salah satunya adalah skandal sepak bola gajah PSS Sleman vs PSIS Semarang.

Kemudian era PSSI diketuai oleh Edy Rahmayadi dengan lima pemain naturalisasu, telah melangsungkan dua kompetisi usia muda, yakni Liga 1 U-16 2018, dan Liga 1 U-19 2018. Selama periode masa jabatan Edy Rahmayadi di PSSI, Timnas Indonesia U-16 berhasil menyabet gelar juara Piala AFF U-16 2018.

Yang terakhir pada era PSSI diketuai oleh Erick Thohir yang menjadi era PSSI dengan jumlah pemain naturalisasi dan diaspora terbanyak sepanjang sejarah era PSSI telah melahirkan sejarah baru terhadap prestasi Tim Nasional Indonesia. Di bawah kepemimpinan Erick Thohir di PSSI, timnas Indonesia embali juara SEA Games, pertama kalinya lolos ke babak knock-out Piala Asia senior, lolos semi final piala Asia U-23 sebagai debutan dan hampir lolos ke Olimpiade 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun