Mohon tunggu...
Hilwa Azha
Hilwa Azha Mohon Tunggu... Editor - human

I'm human with XX chromosome who like write, read, and eat.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kritik "Elite" Season 1

13 Februari 2020   10:00 Diperbarui: 13 Februari 2020   10:10 10500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain terkenal dengan perlombaan Motor GP, negara Spanyol juga terkenal dengan dunia perfilmannya. Salah satu film yang berasal dari Spanyol adalah Elite. Elite merupakan serial televisi web drama thriller yang dibuat untuk Netflix oleh Carlos Montero dan Dario Madrona. 

Serial ini memiliki 3 season yang masing-masing season terdiri atas 8 episode. Season pertama telah dirilis pada tanggal 5 Oktober 2018, season kedua dirilis pada tanggal 6 September 2019, sedangkan season ketiga dari serial ini akan dirilis pada bulan Maret mendatang.

Serial ini menceritakan tiga anak yang mendapatkan beasiswa untuk sekolah di sekolah kelas atas, setelah sekolah mereka yang sebelumnya digusur. Tiga anak yang bernama Samuel, Nadia, dan Christian ini harus beradaptasi dengan lingkungan sekolah mereka yang baru. Konflik dimulai ketika Nadia, yang seorang muslim, terpaksa melepas hijabnya supaya beasiswa yang dia dapatkan tidak dicabut. 

Karena sekolah tersebut merupakan jalan satu-satunya agar dia masuk Universitas favorit melalui piala prestasi sekolah tersebut yang akan diberikan kepada siswa yang memiliki nilai akademik terbaik di sekolah, demi mewujudkan impiannya yang ingin menjadi seorang Diplomat di PBB. 

Tetapi, hal tersebut tidak mudah bagi Nadia, karena teman sekelasnya yang bernama Lu juga ingin mendapatkan piala tersebut dan merasa tersaingi oleh kehadiran Nadia karena sebelumnya Lu merupakan kandidat terkuat untuk mendapatkan piala tersebut.

Sementara Samuel secara tidak sengaja malah menyukai Marina, seorang siswi yang sangat welcome terhadap anak penerima beasiswa di sekolah tersebut, di saat semua siswa malah memandang buruk terhadap Samuel, Nadia, dan Christian. Karena sebelumnya di sekolah tersebut pernah terjadi kasus yang disebabkan oleh siswa penerima beasiswa. 

Hal ini menyebabkan orang-orang berpandangan yang sama terhadap siswa penerima beasiswa yang baru; bahwa mereka hanya akan mendatangkan masalah yang baru dan rumit. Hal ini diperkuat dengan terbunuhnya Marina.

Pada serial ini terdapat beberapa tokoh yang memiliki peran masing-masing dan berpengaruh pada jalan cerita serial ini. Pertama adalah Samuel. Ia dikenal dengan sifat baiknya, dan tidak pernah mabuk-mabukkan seperti siswa lainnya. 

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, sifatnya pun berubah menjadi cowok 'nakal'. Ia menjadi cowok yang terkadang minum alkohol sampai mabuk hingga mencoba narkoba. Hal ini sangat tidak mencerminkan seorang siswa SMA, apalagi Samuel merupakan salah satu siswa penerima beasiswa.

Selanjutnya adalah Nadia. Ia merupakan sosok wanita satu-satunya yang berhijab pada serial ini. Namun, ia dipaksa untuk membuka hijabnya karena peraturan sekolah yang tidak memperbolehkan pakaian tambahan selain seragam sekolah. Untuk seorang muslimah hal ini sangat disayangkan, karena tokoh Nadia ini mengorbankan kewajibannya sebagai muslimah demi kepentingan dunia.

Selain Nadia dan Samuel, ada tokoh yang bernama Christian. Ia memiliki sifat yang sangat berbeda dengan Nadia dan Samuel. Dari awal masuk sekolah, sifat Christian ini sudah diperlihatkan layaknya anak 'nakal'. Ia sering minum alkohol hingga transaksi narkoba dengan salah satu tokoh di serial ini. Sifat Christian ini sangat bertentangan dengan sifat yang harus dimiliki oleh seorang siswa, apalagi seorang siswa penerima beasiswa.

Ada pun tokoh lainnya, yaitu Omar yang merupakan kakak dari Nadia. Di mata keluarga, Omar ini dipandang sebagai anak yang santun dan baik terhadap orang tuanya. Di balik sifatnya yang dipandang baik, Omar ini ternyata melakukan pemberontakan. Salah satunya adalah dengan menjadi pengedar narkoba. 

Hal ini dilakukan supaya ia bisa keluar dari rumah dengan mempunyai uang yang cukup. Dan yang lebih parah adalah ia menyukai sesama jenis. Tokoh Omar ini sangat tidak mencerminkan sebagai seorang muslim. Tindakannya sebagai pengedar narkoba dan melakukan pemberontakkan sangat ditentang dalam agama islam. 

Apalagi ia menyukai sesama jenis yang jelas-jelas telah dilarang dalam Al-Qur'an. Untuk orang Islam yang menonton serial ini mungkin akan merasa creepy dan menghakimi tokoh Omar yang sifatnya sangat bertentangan dengan sifat yang seharusnya dimiliki oleh seorang muslim.

Serial Netflix berjudul Elite ini dikemas dengan alur maju-mundur yang akan membuat penontonnya penasaran. Untuk bukan para pecinta film thriller, hal ini sedikit mengganggu karena akan membuat para penonton berfikir, di saat mereka membutuhkan film sebagai hiburan. 

Untuk para penonton yang gampang penasaran, hal ini juga dapat mengganggu karena mereka akan mempercepat durasi film sehingga melewatkan beberapa adegan yang sangat penting.

Dalam serial ini juga adegan sex, drugs, dan kekerasan ditampilkan secara explicit tanpa ada sensor sedikit pun yang akan membuat beberapa penonton merasa jijik ketika melihatnya. Dan serial ini hanya boleh di tonton untuk yang sudah berusia 18 tahun ke atas.

Penulis:

Hilwa Azha & Ummu Putri

XII MIPA 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun