Hampir setiap orang biasanya memiliki sosok panutan atau idola. Baik itu band rock, boyband dan girlband, penyanyi solo pop, band indie, model, presenter, penari, ator atau aktris hingga tokoh politik dan tokoh agama. Entah karena parasnya yang menarik, gaya berpakaiannya yang modis, suaranya yang indah, cara berbicaranya yang meyakinkan atau alasan-alasan lainnya.
        Kali ini, saya akan membahas tentang idola, khususnya idola saya, hehehe. Di tulisan kali ini saya menggunakan Bahasa yang lebih santai, bisa dibilang saya menulis ini sebagai sarana mengobrol dengan para pembaca sekalian.
        Oh iya, masih ingat artikel saya beberapa bulan lalu dengan judul 'Kemakan Omongan Sendiri Itu Enak, Kok!'? nah pada artikel tersebut saya sudah membongkar sedikit nih tentang idola saya. Yup! Saya tergila-gila dengan penyanyi solo, boyband dan band dari negara barat dan juga aktor serta aktris Thailand. Wkwkwk cukup banyak, ya? Maruk memang, namun selama tidak ada yang melarang, siapa takut?
        Saya kalau masalah lagu atau musik memang lebih condong ke barat, begitupula film atau series. Sedangkan Thailand, saya hanya suka menonton film dan seriesnya saja. Beberapa artikel terdahulu saya juga ada yang membahas penyanyi barat dan series Thailand, jadi kelihatan sekali kesukaan saya seperti apa, hehehe.
        Nah, tentunya sebagai seorang fangirl yang memiliki idola cukup banyak, saya terkadang menghabiskan waktu yang cukup lama berada di depan layar laptop maupun layar handphone untuk menonton film yang dibintangi aktor kesayangan dan mendengarkan musik dari musisi kesayangan. Lalu, selain mengonsumsi karya dan konten dari para idola, haruskah kita memiliki Merchendise Idol yang resmi?
        Hmmm, menurut saya, dan saya yakin tidak hanya saya yang berkata seperti ini, kita tidak harus memiliki merch idol agar dapat diakui sebagai fans yang baik. Kalau mau beli merch idol sebenarnya bagus, karena menghargai sang artis. Namun jika kondisi dompet tidak memungkinkan, masa mau dipaksain, sih?
        Saya pribadi pengennn banget punya merch idol, tapi sayangnya saya ini mahasiswa yang belum punya kerja, artinya belum punya uang sendiri. Ditambah lagi karena saya sukanya sama band dan penyanyi barat, otomatis harga merch-nya itu harganya dalam bentuk mata uang dollar. Kita semua tahu kan kurs dollar tuh tinggi banget dibandingin sama nilai rupiah, jadi yah sampai saat ini saya belum kesampaian sama yang namanya beli merch idol yang resmi.
        Lagipula, saya ini seorang fangirl yang multifandom alias punya banyak idola. Jadi sekalinya udah nabung dan punya uang yang cukup untuk beli merch idol, saya sering banget malah bingung mau beli merch siapa. Bisa aja hari ini niat mau beli merch band Amerika Why Don't We, eh sorenya ganti kepengenan buat beli merch penyanyi solo Australia Troye Sivan, besoknya pengen beli merch penyanyi perempuan solo Ariana Grande karena penyanyi perempuan biasanya produksi merch yang lucu-lucu, dan ujung-ujungnya, uang yang udah ditabung habis buat beli jajan wkwkwk.
        Nah, selama saya jadi multifandom antarnegara ini, saya punya cara sendiri (yang sebenernya cara ini juga pasti dilakuin sama fans-fans yang gak bisa beli merch kayak saya), yaitu streaming. Yup, fans yang hanya modal kuota seperti saya pasti mengandalkan streaming. Di platform yang legal tentunya.
        Jadi, ketika musisi kesukaan saya mengeluarkan single atau album terbarunya, saya streaming di platform yang legal, seperti youtube, Spotify, apple music, joox, dan sebagainya. Tentunya pakai aplikasi yang original ya, jangan pakai aplikasi mod. Kasihan artisnya kalau kita menikmati karya mereka lewat aplikasi illegal, karena artis-artis yang kita nikmati karyanya tidak akan mendapat charity dari streaming kita di aplikasi illegal.
        Tak hanya musik, begitu juga dengan film. Sebisa mungkin kita menonton film yang dibintangi aktor andalan kita melalui platform yang legal, contohnya seperti Netflix, Disney+, HBO Max, Apple TV, dan platform lainnya. Selain mendukung aktor kesayangan, ketika kita menonton film secara legal kita juga menghargai orang-orang di balik layar yang membuat film tersebut.