Mohon tunggu...
Hilwa HafizhaTajalla
Hilwa HafizhaTajalla Mohon Tunggu... Lainnya - "Indonesia tak tersusun dari batas peta, tapi gerak dan peran besar kaum muda." -Najwa Shihab

Mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi yang tertarik dengan public speaking, seni, bahasa, dan tentunya tulisan maupun karya sastra.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Raja Sweyn, Raja Viking Inggris Tanpa Mahkota

27 Maret 2021   23:43 Diperbarui: 28 Maret 2021   00:00 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.dandebat.dk

Halo! Masih ingat tidak tulisan saya yang menceritakan tentang The Great Canute, seorang raja Inggris yang bijaksana dan relijius? Pada tulisan kali ini, saya juga akan menceritakan tentang seorang Raja Inggris yang bernama Sweyn Forkbeard.

Untuk yang pernah membaca tulisan The Great Canute sebelumnya, pasti tidak asing dengan nama yang satu ini. Oh iya, Sweyn Forkbeard ini juga merupakan bangsa Viking seperti Raja Canute, lho!

Yup, Sweyn Forkbeard merupakan ayah dari Canute yang juga berasal dari Denmark, seorang Viking yang tangguh dan merupakan seorang Krisitani, juga merupakan Raja Denmark sebelum Raja Canute.

Sweyn, yang dikenal juga sebagai Tiusgeskaeg atau Forkbeard karena memiliki jenggot yang panjang dan sumbing (dikatakan mirip seperti garpu) merupakan anak dari Harald Bluetooth yang lahir pada tahun 960. Harald Bluetooth atau Danish Harald Blatand adalah Raja Denmark yang berkuasa antara tahun 940 hingga 985 Masehi.

Identitas ibunya tidak diketahui secara pasti, namun menurut Jomsvikinga Saga kemungkinan ibunya adalah anak Harald dari Aesa, meskipun kemungkinan yang lebih besar ibunya adalah Ratu Gunild. Sweyn menggatikan kedudukan ayahnya sebagai raja pada tahun 986.

Sweyn menikah sebanyak dua kali, yang pertama dengan Gunhilda, putri dari Mjeczislas, Adipati Polandia dan yang kedua dengan Sigrid the Haughty, janda dari Eric VI, Raja Swedia.

Ketika Raja Sweyn melakukan ekspedisi militer pertamanya, dia bersekutu dengan Viking yang terkenal, yaitu Palnatoke, yang melawan ayahnya, Harald Bluetooth yang terbunuh dalam konflik. Kemudian Raja Sweyn memimpin armada Viking yang besar ke pantai Inggris, yang gagal dalam usahanya untuk merebut London.

Seorang Raja Swedia yang bernama Eric Sersel memanfaatkan ketidakhadiran Raja Sweyn di Inggris lalu menduduki Denmark. Raja Sweyn akhirnya memulihkan Denmark setelah kematian Eric Sersel pada tahun 994.

Pada pertempuran Svolder tahun 1000, Raja Sweyn bersekutu dengan Swedia dan mengalahkan serta membunuh Raja Olaf I Trygvasson yang berasal dari Norwegia lalu membagi kerajaannya.

Raja Sweyn menolak Gunhilda, istri pertamanya yang dengannya Raja Sweyn memiliki dua orang putra lalu menikahi janda dari Raja Eric, Sigrid, yang dikenal sebagai Haughty. Sigrid merupakan putri Skogul-Tosti, seorang bangsawan Swedia yang cantik dan kuat, namun pendendam.

Pernikahan Raja Sweyn dengan Sigrid menghasilkan lima anak perempuan. Sebelumnya, Sigrid telah menerima permintaan dari Raja Norwegia, Olaf Trygvasson yang ditolak olehnya, dikarenakan mengharuskan dirinya masuk Kristen. Dia dengan bangga diri mengatakan kepadanya, "Saya tidak akan berpisah dari iman yang dipegang nenek moyang saya sebelum saya."

Setelah mendapat jawaban seperti itu, dikabarkan Raja Olaf Trygvasson telah memukul wajahnya dengan amarah, lalu Sigrid menjawab seperti berikut, "Ini mungkin menjadi suatu hari kematianmu."

Setelah pernikahannya dengan Raja Sweyn, Sigrid memiliki peran penting dalam menciptakan koalisi musuh-musuhnya untuk menjatuhkan dirinnya.

Setelah ekspedisi pertamanya ke Inggris, Raja Sweyn terpaksa untuk meminta bayaran dengan cara memeras alih-alih merusak pantai Inggris. Lalu Raja Inggris bernama Ethelred II the Redeless, yang merupakan raja yang lemah dan tidak efektif telah memerintahkan pembantaian umum orang-orang Denmark di Inggris pada Hari St. Brices, tahun 1002, yang tak hanya mencakup para pria, namun wanita dan juga anak-anak. Tidak ada satu pun yang luput dari pembantaian yang biadab tersebut.

Raja Sweyn bersumpah untuk membalas perbuatan Raja Ethelred II the Redeless dan mendarat di Inggris, tepatnya di Sandwich, pada tahun 1003. Lalu Raja Sweyn merusak sebagian besar selatan negara Inggris tersebut, dan kemudian melanjutkan ke Humber. Northumbria menyerah kepada Raja Sweyn, lalu Raja Sweyn melanjutkan ke Winchester dan juga ke London.

Melihat kotanya diserang. Orang-orang London melakukan perlawanan keras, lalu Raja Ethelred dan seorang Viking yang membelot padanya, Thorkell the Tall, sedang berada di kota.

Raja Sweyn kemudian melanjutkan ke arah Barat, yaitu Bath, tempat di mana Thanes Barat tunduk padanya. Orang-orang London pun takut akan menerima balas dendam yang mengerikan yang akan ditimpakan kepada mereka jika mereka tetap memberi perlawanan terhadap Raja Sweyn, lalu mereka mengikuti teladannya dan pada akhirnya menyerah.

Raja Ethelred melarikan diri menuju pulau Wight lalu kemudian bergabung dengan istri serta anak-anaknya di Normandia, di mana mereka berlindung dengan keponakannya yang bernama Duke Richard.

Ketika pada tahun 1013, Raja Sweyn dideklarasikan sebagai Raja Inggris tepat pada Hari Natal. Beberapa provinsi di Inggris menolak untuk memberi penghormatan kepada dirinya, yang tidak memiliki hak dinasti dan mengklaim tahta dengan hak menaklukan. Dirinya tidak pernah diberi mahkota. Inilah mengapa Raja Sweyn juga disebut dengan 'Raja yang Terlupakan', karena dirinya memerintah tanpa memiliki mahkota.

Raja Denmark pertama di Inggris ini meninggal tepat pada tanggal 3 Februari tahun 1014. penyebab kematiannya tidak diketahui pasti, ada sumber yang mengatakan bahwa Raja Sweyn terjatuh dari kudanya, ada cerita bahwa dia meninggal karena pingsan, namun legenda menyatakan bahwa dia dibunuh dalam tidurnya oleh St. Edmund.

Dikatakan jika Edmund kembali dari pemakaman saat tengah malam lalu membunuhnya menggunakan tombak. Raja Sweyn telah memerintah kurang dari setahun, lebih tepatnya selama lima minggu.

 Ethelred pun dipanggil kembali oleh Witan, yang menyebabkan putra Raja Sweyn, Canute, melarikan diri. Raja Sweyn dimakamkan di Gainsborough, Inggris, namun kemudian tubuhnya dipindahkan ke Katedral Roeskild di Denmark.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun