Mohon tunggu...
Hilwa HafizhaTajalla
Hilwa HafizhaTajalla Mohon Tunggu... Lainnya - "Indonesia tak tersusun dari batas peta, tapi gerak dan peran besar kaum muda." -Najwa Shihab

Mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi yang tertarik dengan public speaking, seni, bahasa, dan tentunya tulisan maupun karya sastra.

Selanjutnya

Tutup

Film

Perselingkuhan Istri Mafia, Cinta Segitiga, dan Pelajaran Hidup

19 Maret 2021   20:15 Diperbarui: 21 Maret 2021   10:56 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fen.wikipedia.org%2Fwiki%2F3_Will_Be_Free&psig=AOvVaw3H0Ka9lgPQBlE1LvNegsPk&ust=1616245431201000&sour

Belakangan ini, series dari negara Thailand kian meningkat jumlah penontonnya. Tak hanya dari Asia Tenggara, namun negara Jepang, Korea, China, bahkan Rusia dan beberapa negara di Eropa juga banyak yang menonton series Thailand.

Kabarnya, series Thailand saat ini sudah dapat bersaing dengan K-Drama dan Dorama Jepang. Saya juga merupakan salah satu penikmat series Thailand, dan jika diperhatikan, industri perfilman Thailand ini sudah ‘berani’ untuk membuat series yang berbeda, dari dulu yang menceritakan kisah cinta anak sekolahan atau anak kuliahan, kini Thailand mulai membuat film tentang mafia, dan tak ketinggalan pula dengan akting tembak menembak ala film action Hollywood.

Negara Thailand merupakan negara yang ramah terhadap komunitas LGBTQ+ dan bahkan di Thailand sendiri terdapat 18 macam jenis kelamin, walaupun sebenarnya jenis kelamin yang dimaksud itu adalah seksualitas. Jadi jika kalian belum pernah menonton series Thailand dan berniat akan memulainya, pastikan kalian memiliki pikiran terbuka karena dunia perfilman di Thailand pun juga mengangkat isu-isu yang tak jauh-jauh dari LGBTQ+.

Kali ini saya akan mengulas salah satu series Thailand kesukaan saya yang berjudul 3 Will Be Free. Dalam tulisan ini mengandung spoiler dari series tersebut, jadi untuk kalian yang belum menontonnya dan tidak ingin terkena spoiler, silakan menonton terlebih dahulu lalu kembali lagi ke sini. Eits, buat kalian yang hendak menonton serial Thailand yang satu ini, pastikan kalian sudah memiliki KTP alias berumur 17 tahun ke atas, ya!

3 Will Be Free adalah series Thailand bergenre action, thriller dan romance yang diproduksi oleh agensi GMMTV dan disutradarai oleh Jojo Tidakorn Pookaothong. Series ini telah tayang perdana mulai tanggal 9 Agustus 2019 hingga 11 Oktober 2019 dengan jumlah 10 episode dengan durasi sekitar 50 menit di setiap episodenya.

Series drama ini menceritakan tentang Neo yang merupakan penari dan pekerja seks yang memulai perselingkuhannya dengan Vanika, seorang aktris terkenal yang juga merupakan istri kedua dari seorang mafia bernama Tuan Thana.

Neo memiliki keinginan untuk bebas dari pekerjaannya yang sekarang dan memiliki usaha, namun karena keputusan dia untuk menjadi simpanan Vanika, Neo harus berjuang mempertahankan hidupnya karena Tuan Thana memperkerjakan dua orang pembunuh bayaran bernama Phon dan Ter yang diminta untuk menghukum istrinya yang telah berselingkuh dan membunuh Neo.

Ketika kedua pembunuh bayaran tiba di kamar hotel tempat Vanika dan Neo menginap, Ter langsung menodongkan pistolnya kepada Neo yang hendak kabur, namun sayangnya Vanika ternyata juga hendak kabur dan peluru yang ditembakkan Ter mengenai Vanika yang langsung tewas seketika.

Nah, inilah awal mula konflik dari series ini. Kalau kalian suka dengan film yang identik dengan kejar-kejaran dan tembak-tembakkan, film ini cocok buat kalian.

Neo yang berhasil kabur dari hotel berlari menuju club strip tempat dirinya bekerja sekaligus tempat dirinya rutin bertemu dengan Vanika. Pada saat yang bersamaan, Shin, putra satu-satunya Tuan Thana juga kebetulan sedang berada di club tersebut dengan teman-temannya.

Miu, yang merupakan si pemilik club juga sedang bekerja di club miliknya saat itu. Temannya Shin membayar Miw agar tidur bersama Shin, meskipun awalnya Miw menolak karena dirinya bukan pekerja seks melainkan sang pemilik bar, namun ketika bayarannya dinaikkan, akhirnya Miw setuju untuk tidur dengan Shin.

Tanpa sepengetahuan teman-temannya, Shin tidak pernah berhubungan dengan perempuan karena Shin adalah seorang gay. Ketika sampai di kamar, Shin dan Miw tidak benar-benar tidur namun Shin meminta Miw untuk mengatakan kepada teman-temannya bahwa mereka telah tidur bersama untuk menutupi seksualitasnya.

Lalu, Shin pamit untuk pergi ke toilet. Sesampainya di toilet, dengan tiba-tiba Neo mendorongnya memasuki bilik toilet. Shin dan Neo ini sudah pernah bertemu sebelumnya, dan bisa dikatakan mereka ini berteman walaupun pertemuan mereka dapat dihitung jari. Shin jelas kebingungan dengan apa yang terjadi, namun Neo melarangnya untuk membuat suara. pada waktu itu Neo belum tahu jika Shin merupakan anak dari sang Mafia Tuan Thana.

Ter yang masih berusaha untuk membunuh Neo juga telah masuk ke club dan memasuki toilet. Satu per satu bilik toilet dibuka dengan kasar, hingga bilik ketiga dibuka, Ter melihat Shin dan terkejut karena anak majikannya sedang bersama ‘buronan’ miliknya. Neo memanfaatkan keadaan dan bergelut dengan Ter hingga pistol yang dibawa Ter terlempar.

Miw yang menyadari adanya kericuhan di toilet langsung mendatangi mereka, mengambil pistol yang terlempar dari tangan Ter, dan mengacungkan pistol itu sambil menyuruh Ter untuk pergi dari clubnya. Namun karena Miw dilanda ketakutan, dia tak sengaja menembak Ter.

Akhirnya, mereka bertiga, Shin, Neo, dan Miw kabur. Kematian Ter ini tak hanya menjadi kabar buruk bagi Phod, namun juga Mae, pacarnya Ter yang merupakan pelayan di sebuah restoran dan seorang transgender. Mae dan Phod pun berencana untuk mencari pelaku pembunuhan Ter dan hendak balas dendam.

Shin juga memilih untuk ikut dengan Miw dan Neo, karena dia terpukul atas kematian ibunya dan lelah karena memiliki ayah yang kurang memperhatikan dirinya, juga karena Shin ini suka dengan Neo. 

Seperti yang sudah saya ketik di awal tulisan tadi, untuk yang ingin menonton series ini hendaknya telah berumur 17 tahun ke atas karena ada adegan dewasa antara Neo dan Shin, Neo dan Miw, bahkan mereka bertiga. Neo ini biseksual, jadi suka perempuan dan juga suka laki-laki.

Namun, jangan terlalu fokus dengan adegan dewasanya. Saya akui cinematography-nya sangat bagus, ditambah alurnya yang seru dan menegangkan, juga aktor-aktrisnya yang rupawan. saya salut pada sang sutradara yang dapat membuat series menarik seperti ini. Oh iya, series ini jika diperhatikan baik-baik, memiliki hikmah yang dapat kita ambil, lho!

Yang pertama, jangan selingkuh. Vanika, yang sudah menjadi istri dari seorang mafia yang memiliki kekuasaan dan kaya raya masih berani main belakang dengan suaminya. Alhasil, nyawanya melayang. Udah deh, kalau udah punya suami tidak perlu aneh aneh hingga main ke club malam.

Yang kedua, menjadi diri sendiri. Neo, walaupun mendapat caci maki karena pekerjaannya dia tetap menjalani hidup seperti biasanya, karena hanya inilah caranya bertahan hidup. Shin, seorang gay yang meskipun awalnya malu untuk mengakuinya, namun akhirnya dia jujur dengan teman-temannya, yang akhirnya juga tidak keberatan dengan seksualitasnya.

Yang ketiga, arti persahabatan. Miw, Shin dan Neo memiliki latar  belakang yang berbeda-beda, meskipun begitu, mereka tetap bersama-sama menghadapi rintangan demi rintangan yang membahayakan hidup mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun