Mari kita putar waktu sedikit ke tahun lalu, tepatnya pada tanggal 3 Januari tahun 2020. Pada saat itu, himbauan untuk karantina, Work From Home dan belajar menggunakan platform belajar online juga belum diumumkan. Hari itu hari Jum’at, hari di mana sekolah saya dipulangkan lebih awal.
Sepulang sekolah, saya bersama dengan teman-teman saya memutuskan untuk mencari makan siang. Setelah berdiskusi cukup lama, akhirnya kami memutuskan untuk berangkat ke salah satu Mall di Yogyakarta yang bernama Galeria Mall dan mencari makan di sana dengan masih menggunakan seragam sekolah dan tas yang berisi buku-buku pelajaran kami.
Letak Galeria Mall ini tidak jauh dari sekolah saya dan teman-teman. Galeria Mall ini berada di Jalan Jenderal Sudirman nomor 99-101, Terban, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta.
Pada waktu itu kebetulan saya dan teman teman saya sudah duduk di bangku kelas 12, artinya mulai bulan ini kami akan mulai sibuk mempersiapkan ujian-ujian yang akan datang. Maka dari itu kami menyempatkan makan sore bersama pada hari ini, sebelum berpusing ria dengan latihan soal-soal ujian yang pastinya akan diberikan oleh guru kami di sekolah.
Setelah memarkirkan kendaraan kami dan memasuki lantai bawah dari Mall tersebut, akhirnya kami berhenti di depan salah satu restoran di dalam Mall tersebut. Di depannya tertulis ‘King Korea’. tanpa berpikir panjang, saya dan ketujuh teman saya langsung melangkahkan kaki memasuki restoran tersebut.
Restoran ini memutar lagu-lagu kpop yang dibawakan oleh girlband dan boyband korea. Saya tidak terlalu begitu mengikuti industri musik kpop, namun ada salah satu lagu yang saya kenal dan diputar di sana, judulnya ‘Boy With Luv’ yang dinyanyikan oleh boyband BTS yang berkolaborasi dengan penyanyi barat bernama Halsey.
Jika kalian merupakan fans kpop, pasti kalian akan langsung suka karena kalian akan terhibur oleh tayangan-tayangan di televisi restoran ini.
Di restoran ini terpasang televisi dengan layar lebar yang menampilkan music video dari lagu-lagu yang diputar. Tak hanya itu, di sebelah meja kasir juga ada figur seorang laki laki korea, entah anggota dari boyband apa atau aktor korea, yang berdiri ‘menyambut’ para pengunjung yang datang.
Begitu kami datang, kami bisa langsung memesan makanan yang kami mau di meja kasir. Namun karena ini pertama kalinya kami mengunjungi restoran ini, maka kami memilih untuk membawa buku menu dan duduk di tempat duduk yang kami pilih. Nantinya, pesanan kami akan kami tulis di kertas dan diberikan kepada sang pelayan.
Kami berdelapan cukup lama memilih makanannya. Salah satu faktornya adalah, sebagian dari kami belum begitu akrab dengan makanan korea. Untungnya ada penjelasan di buku menu tentang makanan-makanan yang ditawarkan, pelayaannya pun cukup ramah kepada kami.
Saya sendiri ketika melihat buku menu dan gambar-gambar yang ditampilkan di buku menu tersebut juga sempat bingung untuk memilih makanan, karena semuanya terlihat lezat. Di buku menu yang saya pegang ini menampilkan nama-nama makanan yang sedikit asing bagi saya.
Setelah beberapa belas menit melihat dan membolak-balikkan buku menu, kami sepakat untuk memesan pesanan yang berbeda satu sama lain, agar dapat saling mencicipi. Yah, namanya juga pelajar, ingin mencoba semua menu namun isi kantong tidak dapat memenuhinya.Â
Saat itu saya memesan tteokbokki pedas, sedangkan teman-teman saya memesan ricebowl dengan isi yang berbeda-beda, dan ada juga yang memesan jajangmyeon, dan korean barbeque pan, makanan yang terdiri dari telur orak arik dan potongan-potongan daging di tengahnya (sayangnya saya lupa nama makanannya apa).
Suasana di restoran King Korea ini juga nyaman dan bersih. Kami berbincang-bincang tentang artis-artis korea yang ditayangkan di televisi yang berlayar lebar di depan kami, menikmati ‘suasana kekoreaan’ di restoran ini sambil menunggu makanan dan minuman yang telah kami pesan.
Akhirnya, yang ditunggu-tunggu pun tiba. Makanan kami datang! Setelah berdoa, kami mulai menyantap makanan masing-masing. Makanan yang kami pesan masih terdapat kepulan asap di atasnya, termasuk teokbokki pesanan saya. Setelah mendinginkan makanan beberapa saat, saya mulai menyendokkan teokbokki ke dalam mulut. Rasanya cukup enak, apalagi dinikmati dengan keadaan yang masih hangat. Kenyalnya teokbokki juga sangat pas.
Begitu juga dengan makanan-makanan yang dipesan oleh teman-teman yang lain. Ricebowl yang dipesan ini ternyata juga mengandung bumbu atau rempah-rempah ala korea, jadi tidak hanya nasi putih polos yang dihidangkan dengan daging serta beberapa iris sayuran.
Semua makanan yang dihidangkan dimasak dan diracik dengan pas, dan ketika menyantapnya dengan suhu yang masih cenderung tinggi, makanan-makanan korea di hadapan saya sukses menggugah selera makan saya.
Semua makanan yang kami pesan tidak ada yang tidak enak. Saya yang baru pertama kali makan makanan korea juga langsung suka, karena rasanya yang klop di lidah. Oh iya, makanan di sini juga dihidangkan dengan mangkok yang terbuat dari besi. Tak hanya itu, sumpitnya pun merupakan sumpit stainless steel, dan menurut saya ini cukup unik.
Kami juga dapat menambahkan saus atau tambahan rasa lainnya ke dalam makanan kami secara mandiri. Terdapat meja kecil di tengah-tengah restoran yang berisi saus, kecap, dan bumbu-bumbu lainnya.
Untuk porsi, makanan di restoran ini menurut saya cukup membuat perut kenyang sampai rumah. Dan untuk masalah harga, untuk harga restoran di Mall menurut saya tergolong murah. Nah, bagaimana? Tertarik untuk mencicipi makanan Korea?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H