Gambar 8. Hasil citra Shoulder AP Eksorotasi
C. Shoulder Joint AP Endorotasi
 1) Posisi Pasien: Posisikan pasien standing erect atau supine dengan dengan lengan ekstensi penuh. Sesuaikan tinggi kaset sehingga shoulder joint pada pertengahan IR (Image Receptor).
2) Posisi Obyek: Rotasikan tubuh ke sisi yang diperiksa untuk mendekatkan shoulder dan humerus proksimal ke IR. Posisikan pasien agar scapulohumeral joint berada di pertengahan IR. Putar lengan ke dalam (manus pronasi) atau internal rotation sampai epicondyles of distal humerus tegak lurus terhadap IR. Letakkan marker R/L diluar objek namun di dalam area kolimasi.
3) Central Ray: tegak lurus dengan IR
4) Center Point: pada midscapulohumeral joint atau sekitar 2cm lebih rendah dan sedikit lateral dari coracoid process.
5) FFD: 100cmÂ
6) Kolimasi: di sisi untuk batas soft tissue shoulder.
7) Parameter Eksposi: kV pada 65-70 dengan mAs 8-16.
Gambar 9. Posisi Shoulder AP Endorotasi
8) Kriteria Hasil Citra: hasil citra memvisualisasikan proyeksi tampak lateral dari proximal humerus dan dua pertiga lateral clavicula serta scapula bagian atas, termasuk hubungan caput humerus dengan glenoid fossa. Rotasi internal penuh dibuktikan dengan dengan lesser tubercle terlihat secara penuh pada aspek medial caput humerus. Outline dari greater tubercle terlihat overlapping di atas caput humerus.