a. Shoulder Joint AP
1) Posisi Pasien: Posisikan pasien standing erect atau supine dengan dengan lengan ekstensi penuh. Sesuaikan tinggi kaset sehingga shoulder joint pada pertengahan IR (Image Receptor).
2) Posisi Obyek: Posisikan pasien agar scapulohumeral joint berada di pertengahan IR. Letakkan lengan pasien di samping tubuh dalam rotasi netral. (epicondyles umumnya berada sekitar 45° terhadap bidang IR). Letakkan marker R/L diluar objek namun di dalam area kolimasi.
3) Central Ray tegak lurus dengan IR
4) Center Point: pada midscapulohumeral joint atau sekitar 2cm lebih rendah dan sedikit lateral dari coracoid process.
5) FFD: 100cmÂ
6) Kolimasi: di sisi untuk batas soft tissue shoulder.
Catatan : Coracoid process sulit diraba, tetapi dapat diperkirakan sekitar 2 cm di bawah bagian lateral clavicula yang mudah diraba. scapulohumeral joint biasanya terletak di cekungan yang berada tepat medial terhadap caput humerus.
7) Parameter Eksposi: kV pada 65-70 dengan mAs 8-16.
Gambar 5. Posisi Shoulder Joint AP
8) Kriteria Evaluasi Citra: hasil citra memvisualisasikan sepertiga proximal humerus dan scapula bagian atas, serta dua pertiga lateral clavicula, termasuk hubungan caput humerus dengan glenoid fossa. Dengan rotasi netral, baik greater tubercle maupun lesser tubercle seringkali overlapping dengan caput humerus.