Mohon tunggu...
hilmy tegar septiawan
hilmy tegar septiawan Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemeriksaan Radiografi Ektrimitas Atas Pada Os Humerus dan Shoulder

22 Juni 2024   22:36 Diperbarui: 22 Juni 2024   22:53 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humerus merupakan tulang terpanjang pada tungkai atas. Secara proksimal, Humerus berartikulasi pada rongga glenoid pada scapula, pada sendi glenohumeral (bahu). Secara distal, humerus berartikulasi dengan kepala jari-jari dan lekukan trocanter ulna, pada sendi siku/elbow. Humerus dapat dibagi menjadi 3 daerah utama yaitu proksimal humerus, body atau batang, dan distal humerus . Proksimal humerus adalah bagian dari lengan atas yang bersendi dengan scapula membentuk shoulder joint. Proksimal humerus terdapat anatomical neck, yang terlihat garis membatasi antar bagian tulang. Terdapat greater tubercle yang terproyeksi lateral dari anatomical neck, terletak pada sisi paling lateral sehingga dapat teraba dan dapat dijadikan landmark dari bahu, Lasser tubercle terletak lebih kearah anterior, dimana diantara kedua tubercle tersebut terdapat intertubercular groove (bicipital groove). Surgical neck merupakan penyempitan pada tulang, humerus dimana bagian kepala menuju body humerus berbentuk meruncing Surgical neck terletak dibagian distal kedua tubercle, dan dinamakan surgical karena yang sering patah, dan tulang yang membutuhkan operasi. Body humerus. Sesuai namanya Tubuh (poros) humerus berbentuk silinder panjang di ujung proksimal, tetapi secara bertahap menjadi segitiga sampai rata dan lebar di ujung distal. Tuberositas deltoid (delt dalam bahasa Yunani artinya segitiga) adalah suatu daerah kasar segitiga yang terdapat pada permukaan anterolateral dari poros tengah humerus, dan berfungsi sebagai area perlekatan untuk otot deltoid. Tepi posterior tuberositas menentukan alur saraf radial. Alur saraf radial terdapat di aspek posterior dan lateral body humerus. Distal Humerus. Distal humerus adalah bagian bawah humerus. Ujung distal yang diperluas dari humerus adalah kondilus humerus. Bagian artikular dari kondilus dibagi menjadi dua bagian: trochlea (kondilus medial) dan kapitulum (kondilus lateral) Trochlea berbentuk seperti katrol yang memiliki dua tepi luar seperti pelek dan bagian tengah disebut trochlea sulcus. Trochlea terletak lebih medial dan mengartikulasikan dengan tulang hasta. Sedangkan kapitulum adalah kepala kecil yang terletak di aspek lateral dan mengartikulasikan dengan kepala radius Permukaan artikular yang membentuk margin artikular, sehingga membuat kapitulum sedikit lebih kecil dari trochlea. Epicondylus lateral adalah proyeksi kecil di bagian distal humerus lateral diatas. kapitulum. Medial epicondylus lebih besar dan lebih menonjol daripada epicondylus lateral dan terletak di tepi medial humerus distal. Distal humerus memiliki ke khususan cekungan di kedua anterior dan posterior yaitu fossa koronoid dan fossa radial Kemudian di posterior distal humerus juga memiliki bagian fossa olecranon.

Pemeriksaan radiografi shoulder joint merupakan pemeriksaan menggunakan modalitas radiodiagnostik untuk melihat struktur Gambaran anatomi shoulder joint seperti acromioclavicular joint, humerus proximal, clavicle, scapula, dan acromion. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan kelaian pada shoulder joint seperti shoulder dislocation, frozen shoulder, osteosthritis, AC joint separation, dan bankart lesion

Pada pemeriksaan radiografi shoulder joint dapat dilakukan dengan beberapa proyeksi rutin yaitu, AP external rotation, AP internal rotation.

Shoulder (gleno-humeral) joint dibentuk oleh proximal humerus dengan bagian ujungnya yang berbentuk bundar (capsule) dan berartikulasi dengan glenoid cavity scapula. Sepertiga kepala humerus bersentuhan dengan rongga glenoid. Capsule dari shoulder joint berukuran besar dengan glenoid cavity yang dangkal menyebabkan shoulder joint kendor sehingga dapat bergerak dengan bebas. Otot-otot kuat yang mengelilingi memberikan kontribusi yang besar untuk stabilitas kebebasan bergerak. (Maheshwari & Mhaskar, 2015). Shoulder joint dapat mengalami trauma yang mengakibatkan fraktur pada clavicula, fraktur pada scapula, dislokasi pada sternoclavicular joint, subluksasi atau dislokasi pada acromioclavicular joint, dislokasi pada shoulder joint, fraktur pada surgical neck humerus, fraktur pada greater tuberosity humerus, fraktur pada shaft humerus (Maheshwari & Mhaskar, 2015).

fraktur dapat disebabkan oleh karena trauma secara langsung maupun tidak langsung. Trauma langsung seperti benturan yang menyebabkan patahnya tulang atau trauma tidak langsung seperti jatuh bertumpu yang menyebabkan patah nya tulang disekitar daerah tumpuan. (Sjamsuhidajat)

Dislokasi  adalah  keluarnya  kepala  sendi  dari  mangkuknya.  Dislokasi  terjadi setelah trauma dengan gejala nyeri, dapat terjadi pemanjangan atau pemendekan tulang, hilangnya tonjolan tulang yang normal, tidak dapat melakukan gerakan tertentu pada sendi yang terkena (Librianty, 2015).

Metodologi

Persiapan Pasien 

Pada pemeriksaan radiografi cito humerus dan shoulder ini tidak memerlukan persiapan khusus, hanya saja untuk melepas benda-benda logam dan melepas baju yang dapat mengganggu gambaran radiograf. 

Waktu dan Tempat

Pelaksanaan pemeriksaan humerus dan pemeriksaan shoulder joint dilaksanakan pada hari jumat, 17 mei 2024 dan kamis, 5 juni 2024. Tempat dilaksanakan pemeriksaan di Laboratorium Radiologi 4a, Rumah Sakit Khusus Infeksi Universitas Airlangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun