Mohon tunggu...
Hilna Tunisa
Hilna Tunisa Mohon Tunggu... -

Psychology - Universitas Gunadarma'17

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

[Cerita Pendek] Bapak

6 Januari 2018   12:46 Diperbarui: 6 Januari 2018   12:51 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bapak di kuburkan di pemakaman keluarga tepat di belakang mesjid Amaliah Ciawi. Bapak lahir di Padang. Tetapi, karna Bapak berada di lingkungan orang Sunda dan Mama adalah orang Sunda, kebiasaan yang dilakukan ketika ada yang berpulang di hari pertama adalah mengadakan tahlilan dengan memberi bungkusan makanan yang belum siap makan. Seperti indomie, kopi sachet dan lain-lain. Tidak hanya pada hari pertama, tahlilan dilakukan sampai hari ke-100.

Tahlilan sudah tersusun pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Pada hari pertama, karena masih dalam keadaan berduka, bungkusan yang diberikan masih dalam bentuk instan. Hari ketiga, ketujuh, ke-40 dan ke-100, bungkusan yang diberikan berupa nasi kotak dengan berbagai macam menu makanan. Tetapi dari hari pertama sampai ke-40, tahlilan tetap berlangsung dengan tujuan untuk bersedekah dan mendoakan almarhum. Di hari pertama sampai ke-40 hari, tahlilan diadakan ba'da Isya. Dan, bungkusan yang diberikan yaitu berbentuk instan atau makanan yang belum siap makan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun