Mohon tunggu...
Hilmy Prilliadi
Hilmy Prilliadi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Prospektor, Thinker

Master student enrolled in Agricultural Economics Department of Atatürk Üniversitesi Turkey.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Covid-19 Berdampak pada Sosio-Ekonomi Global?

8 Juni 2020   20:01 Diperbarui: 8 Juni 2020   20:00 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.cityscape-intelligence.com/g

Masalah impor dan kekurangan staf muncul sebagai masalah utama bagi bisnis karena gangguan pada rantai pasokan dan kebijakan isolasi sendiri. Memang, untuk banyak peran dalam perusahaan manufaktur, 'bekerja dari rumah' bukanlah pilihan yang layak. 

Karena Inggris mengadopsi langkah-langkah perlindungan serupa dengan berbagai megara di dunia, dan karena tumpang tindih rantai pasokan global, kita bisa berharap kecemasan segera berakhir. 

Industri Kimia diprediksi akan mengurangi produksi globalnya sebesar 1,2%, pertumbuhan terburuk untuk sektor ini sejak krisis keuangan 2008. Perusahaan-perusahaan bahan kimia utama seperti BASF yang sedang dalam proses peningkatan produksi di Tiongkok harus menunda kegiatan mereka, berkontribusi terhadap perlambatan pertumbuhan yang diprediksi (Industry Week, 2020).

C. Sektor Tersier

1.  Pendidikan

COVID-19 telah mempengaruhi semua tingkatan sistem pendidikan, dari prasekolah hingga pendidikan tinggi. Berbagai negara telah memperkenalkan berbagai kebijakan, mulai dari penutupan total di Jerman dan Italia [19] hingga penutupan yang ditargetkan di Inggris untuk semua kecuali anak-anak pekerja di industri-industri utama [20]. 

Selain itu, lebih dari 100 negara telah memberlakukan penutupan fasilitas pendidikan secara nasional. UNESCO memperkirakan bahwa hampir 900 juta pelajar telah dipengaruhi oleh penutupan institusi pendidikan.

Sementara maksud dari penutupan ini adalah untuk mencegah penyebaran virus di dalam institusi dan mencegah pengangkutan ke individu yang rentan, penutupan ini memiliki implikasi sosial ekonomi yang luas.

COVID-19 telah berdampak pada mobilitas sosial di mana banyak sekolah tidak lagi dapat menyediakan makanan gratis untuk anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah. Ini juga memiliki dampak signifikan pada biaya pengasuhan anak untuk keluarga dengan anak kecil. 

Selain itu, ada perbedaan yang besar di antara populasi dengan pendapatan yang lebih tinggi yang dapat mengakses teknologi yang dapat memastikan pendidikan berlanjut secara digital selama isolasi sosial. 

Di Dubai, 13.900 orang telah menandatangani petisi untuk mengurangi biaya sekolah sebesar 30% karena orang tua berjuang untuk mendapatkan dana ini di tengah-tengah pemotongan gaji baru-baru ini mencapai 50%, dan biaya hidup yang tinggi. Selain itu, orang tua diminta untuk memberikan sekolah informasi rahasia seperti laporan bank dan laporan laba rugi perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun