Mohon tunggu...
Hilmi Inaya
Hilmi Inaya Mohon Tunggu... Penulis - connect with me: hilmiinaya4@gmail.com

Write what do you want, what do you think, what do you feel, and enjoy it

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rumus Fisika Menginspirasi Hidupku

27 Agustus 2017   20:07 Diperbarui: 1 September 2022   20:59 5932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

W= usaha (newton meter atau Joule)
F= gaya (newton)
S= jarak (meter)
Alih-alih, rumus fisika ini telah menginspirasi hidupku, menjadi pedoman dalam setiap langkahku, harapan dan mimpiku.

Bahwa hidup adalah usaha atau disimbolkan dengan W, manusia perlu berusaha untuk mencapai  sesuatu yang diinginkan. Tanpa usaha, bagaimana manusia dapat bertahan hidup? Usaha sangat dibutuhkan untuk mempertahankan sebuah kehidupan.

Usaha dikatakan berhasil apabila memenuhi rumusnya yakni F X S yaitu gaya dikali jarak. Gaya dalam ilmu fisika dapat diartikan sebagai sesuatu yang menyebabkan perubahan keadaan benda. Sama dengan manusia, jika menusia menginginkan perubahan dalam hidupnya, maka ia harus mempunyai gaya.

Dapat dijabarkan dalam ilmu fisika, rumus gaya adalah
F= m x a
M adalah massa, a adalah percepatan. 

Secara umum, dapat disimpulkan bahwa semakin besar massa, maka gaya yang diperlukan untuk memindahkan benda tersebut semakin besar pula. Hal ini berlaku pula dalam rumus manusia, jika cita-cita, mimpi, harapan yang dimiliki semakin besar dan kuat, maka diperlukan tekad dan kemauan yang keras pula.

"you have to protect your vision if your vision is limited, your life will be limited" (Joel Osteen)

F=m x a
a berarti percepatan, dalam suatu usaha diperlukan suatu trik untuk memperolehnya lebih cepat. Salah satu caranya yaitu memperjelas arah tujuan ke depan, jika tujuan itu sudah jelas maka akan lebih fokus mengejar apa yang diinginkan, sehingga akan lebih mudah dalam mendapatkan.

"in my life I have learnt that some people take forever to reach their destination, not because they don't want to, but because they don't know HOW TO. Being clear about the roadmap to your destination will get you there faster" (Iwan Sunito)

Teringat bait Nadzom al ala yang kupelajari semasa di pondok dulu.

Alalaa, tanalul ilma illa bisittatin, saunbiika an majmu'ihaabibayaani (akan kuceritakan terkumpulnya dengan jelas, ingatlah enam perkara yang menjadi  syarat berhasilnya ilmu)

Duka i wa khirsin wastibarin wa bulghotin, wa irsyadi ustadzi wa tuuli zamaani (Yaitu didikan guru, waktu belajar yang lama, cerdas, semangat, sabar dan ada biaya)

S=jarak
Untuk menempuh semua yang diinginkan, perlu adanya waktu untuk meraihnya. Bait tersebut menyebutkan salah satu syarat berhasilnya ilmu adalah waktu belajar yang lama. Demikian pula dengan kesuksesan. Kesuksesan tidak diperoleh dengan cara yang instan melainkan kesabaran to try more and more.

Motivation - Strategy = Frustation
Motivation + Strategy = Success

Kubuka riwayat status yang kusimpan di facebook. Kubaca lagi satatus pada tahun 2013 dan 2014. Aku terkekeh sendiri melihat sederet kata-kata motivasi yang kucuplik dari motivator-motivator terkenal. Imajinasiku sungguh terbang kemanapun aku menginginkannya. Hal itu berawal dari sebuah movie anime Jepang, "Detective Conan". Duniaku dipenuhi dengan trik-trik puzzle yang dibuat Detective Conan. Seolah-olah ia berhasil menyihirku masuk dalam dunianya. Sejak itulah aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku harus menuju ke Negara Jepang dan bertemu dengan Aoyama Gosho, pencipta komik Detective Conan.

Karakter Edogawa Conan yang cuek, akan tetapi sangat penolong dan tidak gampang menyerah, telah memberikan efek luar biasa terhadap diriku. Meskipun dalam kondisi sulit sekalipun, ia tidak akan menyerah.  

"Kecurangan hanya ada dalam diri pecundang". Itu salah satu quotenya

Sejak itulah, aku mulai mengumpulkan prinsip-prinsip hidup yang harus kujalani selama aku masih bernafas.

1. Bermanfat bagi orang lain
Sebegitu penting untuk berbagi dan memberikan manfaaat pada orang lain. Hidup jika hanya bermanfaat bagi diri sendiri sama seperti hidup tapi hakikatnya mati like sayur tanpa bubuhan garam, gula, dan rempah-rempah lainnya.

"Seperti besi yang dapat menajamkan besi lain, begitu pula manusia dapat menajamkan manusia yang lainnya."

Khairunnaas anfa'uhum linnaas, sebaik-baik orang adalah yang bermanfaat bagi sesama manusia. Cuplikan mahfudzot tersebut telah tertanam dalam benakku dan menjadi prinsip hidupku. Tapi aku bertanya-tanya, hal apa yang harus kukerjakan agar bermanfaat bagi sekitar?
Hal pertama yang kulakukan adalah mengajar di TPQ, saat itu aku kelas 3 MTS, sampai lulus aliyah aku masih berada di TPQ tersebut, tujuanku hanya satu yakni memenuhi target anfa'uhum linnaas. 

Ketika memasuki dunia anak-anak yang super ribet, disitu aku malah mendapat banyak pelajaran dan pengalaman bagaimana mengurus anak kecil, bagaimana rasanya mengemban tanggungjawab, bagaimana berorganisasi, bagaimana berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Tentu saja, hal-hal seperti ini tidak kuperoleh di bangku sekolah, ilmu yang diperoleh langsung dari pengalaman. Experience is the best teacher. Berbagilah, karena berbagi itu indah dan berkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun