Gawai Dayak adalah salah satu perayaan budaya terbesar bagi masyarakat Dayak yang hidup di Kalimantan. Acara ini bukan sekadar pesta tahunan, melainkan bentuk penghormatan dan syukur masyarakat Dayak atas panen yang melimpah, sekaligus simbol persatuan dan identitas etnik mereka. Uniknya, dalam perayaan Gawai Dayak, ada simbiosis yang mengesankan antara tiga elemen penting: sastra, kuliner, dan musik.
1. Sastra Dayak: Warisan Lisan yang Mengalir dalam Gawai
Masyarakat Dayak memiliki kekayaan sastra lisan yang begitu kaya, berupa cerita rakyat, mitos, legenda, hingga mantra yang diwariskan turun-temurun. Dalam Gawai Dayak, sastra ini menjadi bagian penting dalam upacara dan tarian ritual.
Sastra Dayak sering kali disampaikan melalui pantun, nyanyian rakyat, atau tutur. Sebagai contoh, pada acara pembukaan Gawai, biasanya dibacakan doa atau mantra dalam bentuk syair yang indah, memohon keselamatan dan berkat kepada leluhur dan roh alam. Selain itu, cerita rakyat tentang asal-usul suku atau tokoh-tokoh pahlawan Dayak juga kerap dipentaskan dalam bentuk teater tradisional.
Sastra ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi memiliki peran penting dalam menyampaikan nilai-nilai moral, kebijaksanaan, dan sejarah suku kepada generasi muda. Kehadirannya memberikan kedalaman spiritual dan narasi yang menyatu dengan identitas Dayak.
2. Kuliner Dayak: Hidangan Khas sebagai Simbol Keharmonisan Alam
Gawai Dayak juga tak terpisahkan dari kuliner khas yang sarat dengan makna simbolis. Salah satu hidangan ikonik yang disajikan dalam perayaan ini adalah lemang, nasi ketan yang dimasak dalam bambu dengan santan. Lemang bukan sekadar makanan, tapi simbol keharmonisan antara manusia dan alam, di mana bambu sebagai wadah memasak dan nasi sebagai hasil panen menggambarkan hubungan yang erat dengan alam sekitar.
Selain itu, berbagai hidangan tradisional lainnya seperti iwak panggang (ikan bakar) dan sambal terong asam juga turut meramaikan meja makan saat Gawai. Bahan-bahan yang digunakan dalam masakan Dayak sebagian besar berasal dari hasil alam sekitar, mulai dari hutan hingga sungai, menunjukkan betapa kuatnya ikatan masyarakat Dayak dengan lingkungan hidup mereka. Makanan yang dihidangkan dalam Gawai mencerminkan kesederhanaan, namun kaya akan rasa dan filosofi hidup.
3. Musik Dayak: Melodi Alam dalam Setiap Alunan
Tidak ada Gawai Dayak yang lengkap tanpa musik. Musik tradisional Dayak dikenal memiliki irama yang kental dengan nuansa alam. Alat musik seperti sape' (gitar tradisional Dayak), gendang, dan tawak-tawak sering digunakan dalam setiap upacara Gawai. Sape', yang sering dianggap sebagai suara jiwa Dayak, mengalun lembut dalam suasana perayaan, mengiringi tarian-tarian khas seperti ngajat dan datun julud.
Musik dalam Gawai Dayak bukan hanya untuk hiburan, melainkan juga bagian dari ritual. Pada momen-momen tertentu, alat musik tradisional ini digunakan untuk memanggil roh leluhur atau mengiringi doa kepada alam semesta. Alunan musik yang berpadu dengan tarian ritual melambangkan keselarasan antara manusia, alam, dan dunia spiritual.
4. Harmoni Antara Sastra, Kuliner, dan Musik
Yang membuat Gawai Dayak istimewa adalah keselarasan antara sastra, kuliner, dan musik dalam satu perayaan. Ketiganya tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling mengisi dan memperkaya makna upacara Gawai. Sastra yang mengandung pesan moral dibacakan dengan diiringi musik yang mendalam, sementara hidangan tradisional menjadi simbol keberkahan alam yang disyukuri bersama.
Musik yang mengalun syahdu menemani para tetua Dayak menyampaikan doa dan cerita melalui syair. Di sisi lain, para tamu yang hadir bisa merasakan nikmatnya makanan tradisional yang disiapkan dengan penuh cinta, mempererat rasa kebersamaan di antara sesama. Semua elemen ini menciptakan sebuah harmoni yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan masyarakat Dayak dalam bingkai budaya yang kaya dan mendalam.
5. Pelestarian Budaya dan Pengenalan kepada Dunia
Seiring dengan perkembangan zaman, Gawai Dayak juga menjadi ajang untuk memperkenalkan kekayaan budaya Dayak kepada dunia luar. Festival ini sering dihadiri oleh wisatawan mancanegara yang tertarik untuk melihat keindahan budaya asli Kalimantan. Melalui Gawai, masyarakat Dayak tak hanya merayakan hasil panen, tapi juga melestarikan warisan leluhur yang kaya akan nilai-nilai budaya.
Dalam konteks global, perayaan ini menawarkan pengalaman unik, di mana wisatawan dapat merasakan keindahan perpaduan sastra, kuliner, dan musik dalam satu festival. Tidak hanya sekadar datang untuk melihat, tetapi juga ikut berpartisipasi dalam ritual-ritual, mencicipi masakan tradisional, serta menikmati alunan musik yang membawa nuansa alam Kalimantan.
Gawai Dayak adalah cermin dari kehidupan masyarakat Dayak yang harmonis dengan alam, spiritualitas, dan budaya. Di dalamnya, sastra, kuliner, dan musik menyatu dalam sebuah simfoni yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan kebijaksanaan dan rasa syukur. Perayaan ini membuktikan bahwa budaya tradisional tetap relevan dan memiliki tempat penting di tengah arus modernitas, sekaligus menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan yang lestari. .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI