Mohon tunggu...
hilmi muzhaffar
hilmi muzhaffar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, UPN "Veteran" Yogyakarta

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inflasi Global sebagai Dampak dari Invasi Rusia ke Ukraina

8 Oktober 2022   23:38 Diperbarui: 8 Oktober 2022   23:42 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum membahas tentang Inflasi Global sebagai dampak dari invasi Rusia terhadap Ukraina yang sedang terjadi saat ini, perlu dipahami bahwa inflasi merupakan fenomena terjadinya kenaikan harga barang secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Inflasi disebabkan oleh adanya supply dan permintaan yang tidak seimbang sebagai dampak dari kebijakan kenaikan komoditi yang diatur pemerintah, inflasi mitra dagang internasional, terganggunya distribusi, atau permintaan barang yang lebih tinggi dari ketersediaannya.

Dua tahun setelah munculnya pandemi Covid-19 yang mengancam kestabilan ekonomi dunia, pada awal tahun 2022 Rusia memutuskan untuk melakukan invasi terhadap Ukraina dan masih berlangsung sampai saat ini. Invasi tersebut memperparah kestabilan ekonomi di dunia dan mengakibatkan inflasi besar-besaran di hampir setiap negara.

Inflasi di Dunia

Mayoritas negara di dunia sedang mengalami inflasi dengan tingkat yang bermacam-macam. Bahkan beberapa negara seperti Turki, Sri Lanka, Argentina, dan Iran mengalami inflasi dengan tingkat diatas 50 persen pada tahun ini dan diproyeksikan belum akan kembali normal dalam waktu yang dekat. International Monetary Fund (IMF) merilis data proyeksi yang menyebutkan bahwa laju inflasi global akan meningkat pada tahun 2022 sampai 2023. Dari data yang dilaporkan oleh International Monetary Fund (IMF), inflasi di negara maju bisa mencapai 6,6 persen dan negara berkembang sebesar 9,5 persen. Inflasi global ini disebabkan oleh beberapa faktor yang krusial, yaitu Pandemi Covid-19 yang mengakibatkan keterbatasan perdagangan internasional dan diperparah oleh adanya invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.

Dampak Invasi

Beberapa negara hanya mengalami inflasi dengan tingkat yang rendah pada saat pandemi Covid-19 di tahun 2020 sampai dengan awal tahun 2022, namun semakin tinggi dengan adanya invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina. Invasi tersebut menyebabkan tingginya beberapa sektor, terutama di sektor pangan dan energi. Hal ini disebabkan karena Ukraina merupakan negara yang memiliki komoditas ekspor gandum yang tinggi ke beberapa negara, sedangkan Rusia memiliki sumber energi gas yang disebarkan ke beberapa negara di Eropa dan Asia. Dengan adanya invasi, maka kegiatan impor dan ekspor  ke berbagai negara terhenti dan mengharuskan negara yang bergantung pada ekspor dan impor dengan kedua negara tersebut mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan negaranya.

Dampak invasi Rusia ke Ukraina ini memiliki sifat "domino effect." Beberapa negara yang pemenuhan kebutuhannya bergantung pada Rusia dan Ukraina terpaksa untuk mencari alternatif lain yang berpotensi merugikan diri sendiri atau pihak lain karena adanya perubahan pasar secara mendadak. Sebagai contoh BBC menyatakan bahwa menurut data yang ada, 55 persen bahan bakar minyak di Jerman merupakan hasil impor dari Rusia, sejak adanya invasi Rusia maka Jerman terpaksa mencari pemasok lainnya seperti beberapa negara Eropa lainnya. Negara-negara Eropa tersebut kemudian mengambil pasokan bahan bakar minyak dari Qatar dan Amerika Serikat. Disisi lain Qatar dan Amerika Serikat juga merupakan pemasok bahan bakar minyak bagi beberapa negara di Asia, sehingga pasokan bahan bakar minyak menjadi lebih sedikit daripada permintaan yang ada dan kemudian memaksa harga bahan bakar minyak naik di seluruh dunia. Hal yang sama terjadi juga di beberapa sektor lainnya dan mengakibatkan inflasi global.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun