Padang, 15 Oktober 2024 - Dalam upaya mendukung kesejahteraan dan keselamatan para nelayan di Provinsi Sumatera Barat, Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) kembali diselenggarakan pada tahun 2024 bertemakan "Dengan SLCN, Nelayan Hebat, Selamat, Sejahtera."
Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Tahun 2024 dilaksanakan di Aula Dinas Kearsipan dan Perspustakaan Provinsi Sumatera Barat dengan diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari 48 orang nelayan dari berbagai wilayah di Sumatera Barat, 52 orang stakeholder dari instansi terkait yang terlibat dalam keselamatan dan aktivitas pelayaran seperti Basarnas, BPBD, Penyuluh Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Distrik Navigasi, KSOP Teluk Bayur, dan lainnya, serta tamu undangan yang mengikuti kegiatan baik secara langsung maupun secara daring.
Sekolah Lapang Cuaca Nelayan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para nelayan dalam memanfaatkan informasi cuaca dan iklim maritim. Kegiatan ini juga membantu nelayan dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem serta mendukung upaya peningkatan produktivitas perikanan laut yang berkelanjutan.
Pentingnya Informasi Cuaca dalam Aktivitas Perikanan
Cuaca maritim yang tidak menentu seringkali menjadi tantangan besar bagi para nelayan, terutama di wilayah pesisir Sumatera Barat yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Oleh karena itu, pemahaman mengenai informasi cuaca dan iklim menjadi kunci dalam meningkatkan keselamatan serta keberlanjutan kegiatan perikanan.
Sekolah Lapang Cuaca Nelayan 2024 ini memberikan pelatihan kepada nelayan mengenai:
- Pemahaman Cuaca Maritim: Meliputi informasi tentang angin, gelombang, serta prakiraan cuaca yang relevan untuk aktivitas nelayan.
- Penggunaan Teknologi Informasi Cuaca: Pelatihan tentang penggunaan aplikasi dan sistem yang menyediakan informasi cuaca.
- Tindakan Pencegahan di Laut: Pembekalan dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem, seperti badai laut, gelombang tinggi, dan cuaca buruk lainnya.
Dukungan untuk Kesejahteraan Nelayan
Selain fokus pada keselamatan, Sekolah Lapang Cuaca Nelayan 2024 juga menekankan pada peningkatan kesejahteraan nelayan. Dengan memahami informasi cuaca secara akurat, nelayan dapat:
- Meminimalkan Risiko di Laut, mengurangi kecelakaan kerja yang kerap terjadi akibat cuaca buruk.
- Mengoptimalkan Hasil Tangkapan, dengan memilih waktu melaut yang lebih aman dan produktif berdasarkan prediksi cuaca.
- Meningkatkan Pendapatan, karena hasil tangkapan yang konsisten dan risiko kerusakan alat tangkap dapat ditekan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, M.Si dalam kesempatan ini menyampaikan, “Dalam mengelola Sumber Daya Alam Akuatik, kita memerlukan informasi cuaca maritim yang dapat mempengaruhi produktivitas nelayan untuk melaut.”
Karena informasi ini sangat berpengaruh terhadap keputusan para nelayan dalam menentukan waktu dan lokasi yang aman serta produktif untuk melaut. Informasi tentang cuaca, arus laut, gelombang, hingga suhu permukaan air menjadi faktor penting yang tidak hanya berdampak pada keselamatan nelayan di laut, tetapi juga pada peningkatan hasil tangkapan.
Dengan demikian, pemanfaatan informasi maritim yang tepat dapat mendorong produktivitas yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan nelayan secara signifikan.
Wujud Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat
Program ini menjadi bukti komitmen pemerintah dan BMKG dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir, khususnya nelayan. Diharapkan semakin banyak nelayan yang terlatih dan mampu memanfaatkan informasi cuaca secara efektif.
Sekolah Lapang Cuaca Nelayan 2024 menjadi langkah nyata dalam menciptakan “Nelayan Hebat, Selamat, dan Sejahtera” di Provinsi Sumatera Barat. Dengan pemahaman yang baik tentang cuaca maritim, nelayan diharapkan dapat melaut dengan lebih aman dan meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H