Belakangan ini, kita kerap menjumpai kabar yang kurang mengenakkan seputar perkuliahan. Seperti berita kenaikan UKT yang sempat menghebohkan publik ataupun kontroversi internal yang ada di lingkungan universitas.Â
Namun tidak selamanya hal buruk tersebut berdampak penuh pada keseharian mahasiswa. Mungkin teman-teman penasaran terkait bagaimana keseharian mahasiswa di saat kampus tengah mengalami kontroversi. Selain itu, bagaimana pula keseharian mahasiswa sejak awal? Simak lebih lanjut!
Sebelum lanjut ke cerita, penulis akan menggunakan bahasa non-formal agar lebih santai. Biar gampang, sebut aja penulis sebagai Malis (Mas Penulis). Ketika Malis masih maba, Malis masih fokus buat pindah-pindah barang ke kost (Malis kebetulan anak rantau). Malis juga masih fokus buat pendaftaran ulang sama tes kesehatan dari universitas. Kisaran waktu itu juga, Malis target buat udah pindah duluan sebelum acara first meet temen seangkatan baru yang diadain oleh Himpunan Mahasiswa (HIMA) jurusan.Â
Beberapa hari setelah dapat kost, Malis pun ikutan acara first meet itu. Setelah acara itu, Malis mulai dapat info-info seputar ospek. Malis sendiri ikut 3 ospek, antara lain seperti ospek universitas, ospek fakultas, dan ospek jurusan. Untuk ospek universitas dan ospek fakultas ini dimulai sebelum masa perkuliahan, sedangkan sisanya lagi pas on going kuliah. Jadi siapin diri juga buat latihan manajemen waktu karena akan ngebantu kita lebih produktif.
Waktu mulai tatap muka kuliah, jam pertama untuk pembelajarannya enggak selalu mulai jam 7, tergantung pembagian jadwal dari pihak kampus. Jadwal tatap muka pun nggak selalu urut dalam satu hari tersebut. Misal, mata kuliah pertama mulai dari jam 08.50 WIB sampai 10.30 WIB, mata kuliah kedua baru mulai jam 14.50 WIB.Â
Tempat pembelajarannya pun pindah-pindah dari gedung sini ke gedung sana, dari ruang sana ke ruang sini. Beda dengan waktu SMA yang kelasnya cenderung di situ-situ aja kalau enggak ada pembelajaran di laboratorium.Â
Singkat cerita, Malis kuliah semester 1 sambil ikut berbagai seminar, webinar, lomba, dan jalanin ospek tadi (maba mode menyala abangkuh). Inti yang Malis dapatin selama 1 semester selain ilmu kuliah, Malis juga belajar kalau enggak semua template orang-orang yang biasa di daerah kita sebelumnya juga ada sepenuhnya juga di sini.Â
Misalkan di daerah Malis itu sapa-menyapa orang adalah suatu hal yang biasa. Malis nyapa orang lain yang statusnya orang asing pun tetep disapa balik juga. Sedangkan kalau di sini tuh kadang ada yang cuman liatin atau kebingungan. Jadi banyak-banyakin sabar juga walaupun enggak semuanya gitu kok. Ada juga yang asik dan malah lebih ramah lagi.
Lanjut part 2. Selain kehidupan akademik, semester ini juga lebih fokus seputar organisasi mahasiswa dan kepanitiaan. Di masa ini, Malis juga mulai tau gimana gambaran karakter orang lain waktu kerja sama. Ada yang gampang buat diajak koordinasi, ada juga yang sebaliknya. Malis sendiri prefer #timkura-kura karena rasanya bakal gabut gitu kalau enggak ikut organisasi atau kepanitiaan. Selain dapat relasi baru, kita juga bisa meneladani orang-orang hebat di lingkungan organisasi ataupun kepanitiaan itu.
Sekarang Malis jawab pertanyaan di awal terkait kondisi mahasiswa pas kampus lagi ada suatu permasalahan. Kalau di lingkungan Malis sih aman-aman aja. Sepengalaman Malis, selagi bukan permasalahan yang berkaitan langsung sama proses pembelajaran kuliah yang ada, besar kemungkinan bakal tetep normal aja keseharian mahasiswanya (semoga aja enggak kena permasalahan itu ya). Jadi enggak perlu khawatir kalau ada permasalahan yang demikian, mahasiswanya aman-aman aja kok. Buat kondisi terkini, Malis lagi UAS untuk semester 2. Do'akan lancar ya teman-teman, makasih. :)
Mungkin itu aja cerita singkat Malis buat review perkuliahan 2 semester ini, maaf ya cuma sedikit yang bisa Malis ceritain. Kiranya ada kurang dalam penulisan artikel ini, Malis juga minta maaf yak. Makasih banyak udah mampir ke artikel Malis. :)